Gapura Garut ,- Tingginya harga beberapa komoditi holtikultura seperti jenis cabe cabean disejumlah pasar tradisional Kabupaten Garut telah membuat para konsumen mengeluh karena cukup membebani dan mempengaruhi kebutuhan sehari-hari mereka.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Pemkab Garut Tatang Hidayat mengatakan tingginya harga komoditas tersebut dipicu oleh faktor iklim yang saat ini masih dalam musim penghujan dengan curah cukup tiggi.
“Musim ini sangat berpengaruh terhadap beberapa komoditas sayuran khususnya jenis cabe-cabena dan tomat yang secara produksi akan mengalami penurunan produksi akibat buruknya cuaca”, Kata Tatang Hidayat kepada wartawan, Selasa (15/3/2016).
Menurutnya, Pemkab Garut melalui Dinas terkait terus melakukan upaya-upaya pemulihan harga-harga komoditi tersebut agar kembali normal.
“Upaya pemulihan sedang kami lakukan, salah satunya dengan mengintensifkan penyuluhan dan pembinaan terhadap para petani dengan pendekatan tekhnis guna mempertahankan stabilitas produksinya”, Paparnya.
Tatang menambahkan tingginya harga cabe dipasaran yang saat ini menembus harga jula diatas 45 ribu rupiah /kg nya, juga telah dipengaruhi oleh tingginya harga pasaran penunjang pertanian seperti harga pupuk, pestisida disamping faktor pengurangan produksi akibat cuaca buruk.
“Pihak kami juga berencana melakukan operasi pasar untuk menekan tingginya harga dipasaran. Operasi pasar tersebut akan digelar dibeberapa sentra produksi sayuran yang berada di sejumlah kecamatan di Garut, seperti kecamatan Cikajang, Cisurupan, Pasirwangi dan sentra sayuran lainnya”, Pungkasnya.***Irwan Rudiawan