PERISTIWA

Benarkah Pj Bupati Garut Barnas Ajidin Akan Maju Pilkada 2024 ?

GAPURAINDONESIA.COM – Garut ,- Nama Pj Bupati Garut Barnas Ajidin belakangan semakin nyaring terdengar akan maju Pilkada Garut 2024, sosok Barnas jika benar akan maju maka akan melengkapi nama-nama yang sudah santer muncul jadi perbincangan warga, seperti sosok mantan wakil Bupati Garut Helmi Budiman, Rektor Uniga Abdusy Syakur Amin, Drs. Ade Najmulloh punawirawan Polri, serta nama-nama milenial seperti Hilman Umar Basori, Aji Muhammad Iqbal dan beberapa nama lainnya yang sudah meramaikan polling polling warganet di Garut.

Nama Barnas Ajidin mulai diperhitungkan menyusul memiliki sejumlah parameter yang cukup kontras jika benar akan maju di Pilkada Garut mendatang. Sebagai birokrat senior di Pemprov Jabar, meski belum genap tiga bulan menjabat sebagai Pj Bupati di Garut, namun sosok Barnas Ajidin bagi sebagian elit warga Garut bukan sosok asing sehingga sangat mudah akrab dan dikenali warga Garut.

Sejumlah warga Garut yang berhasil dikonformasi terkait peluang Barnas Ajidin maju Pilkada Garut, rata-rata menilai positif sosok tersebut jika benar ingin maju Pilkada 2024.

“Sebagai warga negara terlebih saat ini memimpin Garut sah sah saja jika beliau pak Barnas maju di Pilkada Garut, tidak ada larangan,” Kata Asep Rahman kepada wartawan, Rabu (17/4/2024)

Asep menyatakan semakin banyak pilihan nama dan sosok Balon Bupati dan Wakil Bupati akan semakin terlihat kualitas dan keseriusan dari masing-masing yang bersangkutan untuk memimpin Garut.

“Saya rasa semakin banyak Calon semakin baguslah, dan warga nantinya bisa menilai dari rekam jejak dan keseriusan para Calon untuk maju di Pilkada Garut ini,”ungkapnya.

Dedi Kurniawan warga lainnya yang merupakan aktivis salah satu ormas Islam di Garut menyatakan kabar dukungan di masyarakat kepada Barnas Adjidin yang nota bene sebagai PJ Bupati Garut saat ini untuk maju di pilkada Kabupaten Garut 2024, secara pribadi sangat mengapresiasi.

“Saya secara pribadi mengapresiasi, pertimbangannya beliau orang yang matang di birokrasi, punya skil dan kemampuan yang cukup di pemerintahan, punya akses ke Grassroots cukup bagus seperti ke tokoh-tokoh pesantren, tokoh ormas akses ke pemerintah pusat juga sangat bagus.”ungkap Dedi.

“Saya memperhatikan beliau setelah dilantik hari selasa sore 23 januari 2024 di Gedung Sate, Rabu ke Garut bertemu SKPD dalam rangka penyambutan PJ Bupati Garut hari kamisnya langsung datang ke kantor MUI Kabupaten Garut untuk bersilaturahmi degan pimpinan ormas islam dan pengurus MUI, menurut catatan saya sejak dilantik sangat sering koordinasi dengan MUI baik secara formal maupun informal membahas soal keumatan di Kabupaten Garut, ini artinya sosok barnas adjidin adalah sosok yang dekat dengan ulama dan tokoh masyarakat.”imbuhnya.

Barnas Adjidin lanjut Dedi juga merupakan sosok yang tidak kenal lelah tidak kenal hari hilbur dalam bekerja.

“beliau blusukan terus menemui warga terutama dalam rangka realisasi program dan Kebijakan Pemda Garut.”ucapnya.

Dedi menambahkan sebagai orang baru di Garut, Barnas telah membawa harapan baru di Garut.

“beliau terbebas dari noda noda politik masa lalu sehingga jika memimpin akan lebih ajeg karena tidak terbebani masa lalu.”tuturnya.

“Namun perihal pencalonan sebagai bupati Garut sejauh yang saya tahu, termasuk saya menyerap informasi dari orang sekeliling beliau, pak Barnas tidak akan maju di pilkada Garut, itu yang saya tahu… Saya tidak mewakili rasa dan recana beliau, tapi itu yang saya tahu, supaya lebih soheh lebih baik tanya beliau…”tukasnya.

Berbeda dengan pandangan kedua warga tadi, Hendro Sugiarto dari kalangan aktivis menilai jika benar Pj Bupati digadang maju Pilkada ada pertimbangan etika yang harus dicermati.

“terkait didorong maju Pilkada itu hak semua orang sebagai warga negara termasuk hak Pak Pj, akan tetapi sebaiknya sebagai Pj beliau mempertimbangkan etika agar menjalankan tugas sebagai Pj tidak terkesan dimanfaatkan karena memiliki popularitas yang cukup bagus,”ujarnya.

Hendro menyebut kendalanya hanya masalah etika saja, tetapi jika berbicara kelayakan mungkin ceritanya berbeda dengan pertimbangan etis dan tidak etisnya seorang Pj Bupati maju Pilkada.

“Jangan ada kesan memanfaatkan posisi saja,”tegasnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *