SOSIAL POLITIK

Mantan Aktivis Mahasiswa Ini Dapat Dukungan HMI Maju di Pilkada Bekasi

Gapura Bekasi ,- Calon Walikota Bekasi periode 2018-2023, Anggawira mendapat doa dan dukungan dari kalangan aktivis HMI. Pasalnya tokoh akademisi sekaligus pengusaha muda ini merupakan alumni dari organisasi mahasiswa terbesar dan tertua di Indonesia tersebut. Doa dan support teriring saat Anggawira mengisi acara Intermediate Training (LK II) Tingkat Nasional yang digelar oleh HMI Cabang Bekasi.

“Pokoknya setiap ada acara himpunan saya merasa kangen masa-masa dulu sewaktu di himpunan. Apalagi acara yang sifatnya pengkaderan ya, ini harus terus di hidup-hidupkan, tadi saya sempet bincang-bincang baik dengan peserta maupun panitia, saya pamit juga ke adik-adik bahwa saya maju Cawalkot nanti. Alhamdulillah adik-adik mendoakan” ujar Anggawira saat ditemui di sela-sela acara tersebut (09/09).

Akademisi Universitas Islam As-Syafi’iyah ini berkesempatan mengisi pelatihan yang bertemakan “Terbinanya Kader HMI yang Mempunyai Kemampuan Intelektual Memetakan Peradaban dan Memformulasikan Gagasan dalam Lingkup Organisasi”. Dalam ceramahnya, Anggawira menekankan pentingnya ide kreatif sebagai kaum intelektual dalam merencanakan perubahan sosial.

“Saya merangsang adik-adik untuk memetakan isu-isu sosial itu butuh ide kreatif sebagai problem solvingnya. Ini sekaligus tantangan bagi para aktivis hari ini, bagaimana kontribusinya dengan gagasan kreatif di daerahnya masing-masing misalnya,” imbuh Anggawira.

Pelatihan nasional tersebut berjalan secara hikmat dengan antusiasme peserta yang tinggi. Pada acara yang dilangsungkan di Islamic Centre tersebut, Anggawira sempat menantang agar peran aktivis mahasiswa harus lebih nyata di era demokrasi ini. Baginya, tantangan aktivis hari ini sangat berat dan diperlukan keberanian serta ketulusan hati dalam membela kaum dhu’afa dan mustadh’afin.

“Kaum dhu’afa di kita masih banyak, kaum mustadh’afin yang tertindas penguasa sangat banyak. Contoh saja bagaimana keberpihakan Pemda atau Pemkot yang kebanyakan lebih cenderung pada para pengembang dan asing dari pada mementingkan kesejahteraan dan kenyamanan warga pribumi,” pungkas Anggawira.***TGM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *