SENI HIBURAN

“Senyum Di Pagi Bulan Desember” Film Yang Dibanggakan Rano Karno

Keterangan foto: Potret kenangan H Rano Karno dan aktor kawakan (alm) Soekarno M Noor dalam adegan film “Opera Jakarta” (1985) karya (alm) Drs Syumanjaya. Anak dan ayah beradu kekuatan akting.  (Dokumentasi)
Keterangan foto:
Potret kenangan H Rano Karno dan aktor kawakan (alm) Soekarno M Noor dalam adegan film “Opera Jakarta” (1985) karya (alm) Drs Syumanjaya. Anak dan ayah beradu kekuatan akting.
(Dokumentasi)

Oleh: Yoyo Dasriyo

Perwajahan film nasonal, pernah diwarnai dengan tiga film penjual judul nama bulan Desember. Bermula dari film “Senyum Di Pagi Bulan Desember” karya (alm) Wim Umboh, yang mempertemukan tiga aktor kawakan berperingkat “The Best Actor” versi PWI Jaya Seksi Film; Rachmat Hidayat, (alm) Kusno Soedjarwadi dan (alm) Soekarno M Noor. Lahir kemudian film yang diwarnai panorama obyek wisaya Situ Cangkuang, Leles Garut, bertajuk “Kenangan Desember” karya (alm) Ami Priyono), membintangkan (alm) Tanty Yosepha dan Rudy Salam.

Film lainnya, “Permainan Bulan Desember” (alm. Nico Pelamonia), dibintangi (alm) Suzanna, Roy Marten, Eva Arnaz dan Robby Sugara. Film “Senyum Di Pagi Bulan Desember”, terbukti sukses terpilih jadi Film Terbaik FFI (Festival Film Indonesia) 1975 Medan. Film tentang pelarian tiga narapidana dari LP itu, memperkenalkan bintang cilik, Shanti Sardi “Itu film ayah saya yang saya banggakan dan paling mengesankan” kenang H Rano Karno, salah seorang anak (alm) Soekarno M Noor, dalam perbincangan di lokasi syuting sinetron “Titian Cita” di Perkebunan Cimulang, Bogor.

“Ente permah nonton ‘nggak filmnya..?” tanya pemeran “Si Doel” itu. Bukan hanya nonton. Tahun 1974 itu saya pun hadir meliput proses syutingnya di Lembang, dan LP Sukamiskin, Bandung. Sekeika Rano tersentak. “Waktu itu ente sudah jadi wartawan?” tanyanya keheranan. Saya manggut. Rano Karno tertegun. Terlebih lagi saat saya cerita, bahwa di tengah kesibukan syuting film itu, almarhum ayah Rano Karno merayakan ulangtahunnya di lokasi syuting dengan menggelar “pesta jagung rebus”.

Dalam suasana akrab, obrolan lepas dengan aktor film legendaris yang akrab disapa Bang Karno itu, seolah merobek gigitan dingin malam di pegunungan Lembang. ”Kalau kau mau jadi penulis besar, bikin tulisan yang akrab dengan kehidupan disekitarmu!” kata almarhum malam itu, sambil mengunyah butiran jagung rebus.. Rano Karno kian tertarik mendengar kilasan kenangan itu. Saya pun mengulang tuturan angan Soekarno M Noer, atas sukses Rano Karno, semasa membintang sebagai aktor cilik berdaya komersial tinggi.

Saya berharap, jika saya sudah tenggelam dari percaturan film, maka semua publik penggemar saya masih bisa tetap melihat saya dari film-filmnya Si Rano. Artinya, kalau kau sudah tua nanti, dan Rano sudah dewasa betul, kau masih bisa melihat aku dari film-filmnya Rano Karno…ungkap Soekarno dengan pandangan jauh menerawang. H Rano Karno aktor, sutradara dan produser PT ‘Karnos Film’ itu termangu.

Diam-diam, ternyata Rano mengaku berobsesi untuk bisa mendaur-ulang film “Senyum Di Pagi Bulan Desember”, ke dalam kemasan film kekinian. “”Saya ingin bikin lagi film itu! Ente yakin film itu masih menarik?” Rano balik bertanya. Saya meyakini dan mendukung film “Senyum Di Pagi Bulan Desember” dalam wajah baru, karena tematis ceritanya tampil beda. Bahkan hingga kini, film nasional seperti itu belum pernah lahir lagi.

Rano Karno memang berpotensi menggantikan porsi peran mendiang ayahnya. Deddy Mizwar dan Didi Petet, dimungkinkan sebagai ganti pemeran dua tokoh lainnya, yang dulu diperani Kusno Sudjarwadi dan Rachmat Hidayat. Namun, Rano masih belum bisa mewujudkan obsesinya, karena makin sibuk dengan kapasitasnya sebagai Plt Gubernur Banten. Banyak program produksi sinetron lainnya dari “Karnos Film” pun, harus tertunda..

“Serial lakon ‘Si Doel’ juga, masih banyak yang belum diproduksi! Itu karya Pak Syumanjaya. Ceritanya bagus-bagus…!” katanya lagi. Rano Karno masih sibuk di luar pagar dunia keartisan film. Larut menggeluti politik dan pemerintahan. Entah kapan, “Senyum Di Pagi Bulan Desember” bisa hadir kembali dalam wajah perfilman nasional kekinian. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *