Gapura Purwakarta ,- Jelang perayaan Idul Adha, pera pedagang musiman cangkang ketupat (urung kupat), membanjiri trotoar di sepanjang jalan Kolonel K.K.Singawinata, Kabupaten Purwakarta Jawa Barat.
Kehadiran pada pedagang musiman ini selalu menjadi pemandangan menarik setiap lebaran baik lebaran Idul Fitri maupun lebaran Idul Adha seperti yang tampak saat ini. Mereka menjajakan Cangkang Ketupat ini, untuk memenuhi kebutuhan hidangan khas di hari Raya Idul Qurban.
berdasarkan pemantauan dilapangan , para pedagang musiman ini, mulai membanjiri trotoar sepanjang jalan di Purwakarta ini sejak Sabtu malam, hingga Minggu (11/9/2016) siang.
Bayu, salah satu pedagang cangkang ketupat musiman asal Parakan lima Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, mengatakan, cangkang ketupat sudah menjadi usaha musiman yang biasa dijajakan dua kali dalam setahunnya yakni, setiap menjelang hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.
“Setiap jelang hari raya idul fitri dan idul adha, saya selalu meraup keuntungan yang lumayan, dari penjualan urung kupat ini. Peminatnya pasti selalu banyak karena mereka membutuhkan cangkang ketupat untuk membuat makanan khas perayaan hari lebaran,” kata Bayu, Minggu (11/9/2016)
Bayu menambahkan, selain menjadi budaya setiap perayaan hari raya idul fitri ataupun idul adha, ketupat juga sudah menjadi menu khas warga muslim di Indonesia.
“Apalagi sekarang jelang perayaan Idul Adha atau Idul Qurban. Ketupat menjadi menu utama yang dapat dihidangkan dengan daging kurban juga,” Ungkapnya.
Sementara itu untuk harga jual cangkang ketupat masih sangat terjangkau dan relatif murah setiap ikat urung kupat berisi 10 biji dan dijual dengan harga Rp.5000 per ikatnya.
Sejumlah pedagang cangkang ketupat, lanjut Bayu kini mengeluhkan mulai kesulitan untuk mendapatkan bahan baku yang merupakan daun kelapa muda. Kini daun kelapa muda tersebut sudah mulai sulit diperoleh.
“Saat ini kebanyakan daun kelapa muda ukurannya keci kecil, sehingga sulit untuk dianyam menjadi cangkang ketupat. Belum lagi saat ini sedang musim hama ulat yang menggerogoti daun kelapa muda sehingga menjadi agak sulit mendapatkan daun kelapa muda yang bagus,”Tandasnya.***Deni