RAGAM

Dinkes Garut Sarankan Panitia Kurban Tidak Membungkus Daging Pakai Plastik Daur Ulang

Kadinkes Garut dr Tenny Swara Rifa'i ,foto Istimewa
Kadinkes Garut dr Tenny Swara Rifa’i ,foto Istimewa

Gapura Garut,- Kepala  Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, dr Tenni Swara Rifai  mengingatkan agar para  panitia penyembelihan hewan kurban diberbagai pelosok Kabupaten Garut tidak mempergunakan kantong atau keresek plastik hitam untuk pembungkus daging kurban yang akan disitribusikan.

Menurut Tenni keresek hitam cukup berbahaya jika digunakan untuk pembungkus langsung bahan-bahan makanan termasuk daging kurban, karena mengandung zat kimia berbahaya.

“Tentu saja sangat berbahaya untuk membungkus makanan, termasuk daging kurban, karena plastik keresk hitam merupakan hasil daur ulang yang sudah berulangkali mengandung zat kimia,” Kata Tenni kepada wartawan, Minggu (11/9/2016).

Tenni menjelaskan  kantong keresek berwarna hitam, adalah  plastik hasil daur ulang dari berbagai macam plastik dengan proses yang tidak higienis.

“Plastik hasil daur ulang ini masuk katagori non food grade atau tidak memenuhi syarat kimia makanan. Berasal dari daur ulang beragam plastik yang bisa mengandung logam berat, mikrobra atau kandungan kimia berbahaya yang bisa menempel pada makanan,” Ungkapnya.

Teni menyebutkan meskipun dilakukan pencucian hingga berulang-ulang kali  zat berbahaya yang berada dalam kantung plastik keras hitam hasil daur ulang   itu akan terus menempel.

“Di Kabupaten Garut ini memang tidak ada Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) sehingga  pengawasan selama ini masih dilakukan Dinas Kesehatan,”Ucapnya.

Ia menyarankan jika terpaksa harus menggunakan kresek plastik hitam maka haus diupayakan agar makanan atau daging kurban mislanya  tidak memiliki kontak langsung dengan plastiknya.

“Daging kurban harus diupayakan tidak kontak langsung dengan keresek tapi harus dibungkus dengan plastik bening atau daun terlebih dahulu,” Tandasnya.

Pokoknya agar lebih aman dan higienis, lanjut Tenni sebaiknya  hindari kantung plastik berwarna.

“Bagusnya plastik itu yang bening. Tapi alangkah baiknya menggunakan dadaunan. Terserah mau daun pisang, daun waru, atau daun lainnya yang dianggap praktis dan bisa dijadikan bungkus.” Imbuhnya.***TGM

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *