PERISTIWA

Akibat Banjir, Aktifitas Belajar Pesantren Persis Rancabango Diliburkan

Suasana Dikompleks Pesantren Persis Rancabango usai direndam Banjir semalam, Selasa (6/6/2017) foto istimewa

Gapura Garut ,- Akibat bencana banjir ratusan santri Pesantren Persis 99 Rancabango di Desa Rancabango, Kecamatan Tarogong Kaler tak bisa melaksanakan Ujian Kenaikan Kelas (UKK).

Pelaksanaan ujian terpaksa harus ditunda menyusul soal ujian dan ruang kelas mereka turut terendam banjir pada Senin (6/6/2017) malam.

Seluruh perlengkapan sarana belajar seperti meja dan kursi di sejumlah ruang kelas harus dikeluarkan. Tak hanya itu barang-barang di dalam kantor pesantren yang berada di lantai satu juga banyak yang rusak akibat terendam air. 

Syarah (14), salah seorang santri mengatakan aktivitas belajar mereka di pesantren seketika diliburkan. Pihak pesantren dan para santri bergotong royong membersihkan pesantren dari sisa lumpur yang memenuhi bangunan kompleks pesantren.

“Jadi bersih-bersih dulu sekolah. Soal-soal UKK kerendam karena ada di dalam kantor. Diliburkan sementara sampai ada soal ulangan dan meja di kelas kembali rapih,” Kata Syarah Selasa (6/6/2017).

Menurutnya sejumlah santri harus memundurkan jadwal untuk kembali ke rumah karena jadwal UKK yang seharusnya dijalani hari ini terpaksa ditunda. Apalagi santri yang berasal dari luar pulau sudah banyak yang memesan tiket pesawat.

“Santrinya ada yang dari Ambon, Palembang, Kalimantan, dan lainnya. Sudah beli tiket pesawat harus diundur karena UKKnya belum selesai,” ucapnya.

Ust. Lutfi Lukman Hakim, salah satu Pimpinan Pondok Pesantren Persis Rancabango mengatakan akibat genangan air yang sangat deras membuat sawah di sekeliling pesantren berubah menjadi danau. Sekitar pukul 22.15, tembok di asrama putra jebol dan mengakibatkan air tumpah setinggi dua meter ke dalam kompleks asrama putra.

“Jebolnya tembok membuat genangan cukup tinggi di sekitar asrama putra, lapang pesantren bahkan masuk ke Masjid Ihya as Sunnah sekitar 30 sampai 50 sentimeter,” kata Lutfi.

Banjir yang merendam pesantren tersebut berasal dari aliran Sungai Ciojar. Banjir merendam kawasan pesantren hingga Selasa dini hari. Sejumlah santri pun mengaku belum beristirahat pascabanjir.***TGM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *