Gapura Garut ,- Penderitaan panjang sebagai pengidap penyakit tumor ganas yang harus dijalaninya sudah hampir sepuluh tahun, membuat Mamad (68) salah seorang warga Kampung Munjul Rt 2/12 Desa Mangkurakyat, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut hanya bisa pasrah merasakan penyakit tumor dikepala sebesar bola sepak.
Sejak menyerang dirinya penyakit tumor tersebut telah mengakibatkan bagian otaknya terganggu yang secara otomatis merembet kebeberapa bagian organ tubuh lainnya menjadi tidak dapat berfungsi normal.
Saat ditemui dirumahnya yang terbuat dari bahan bambu berukuran 3 x 6 meter persegi, Mamad terlihat hanya mampu duduk diatas tempat tidurnya sebuah kasur yang sudah lusuh
Menurut Oyom (65) istri dari Mamad menuturkan awal mula tumor yang diderita suaminya itu diketahui sejak tahun 2007 silam.
“Asalnya hanya berupa tanda hitam sebesar uang logam dibagian dikepalanya, waktu itu dibagian tanda hitam sempat terbentur hingga berdarah. Akibat benturan tersebut bukannya sembuh tapi dari bekas lukanya malah mengeluarkan benjolan sebesar telor ayam kampung,”Ungkap Oyom mengisahkan, Kamis (27/10/2016).
Oyom menyebutkan Mamad sempat bawa berobat ke RSUD dr Slamet Garut, dan hasil pemeriksaan saat itu ternyata benjolan di bagian kepala Mamad adalah penyakit tumor.
“Saat itu katanya di rumah sakit dr. Slamat Garut tidak ada alat untuk mengobati tumor. Suami saya dirujuknya ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung,”Tuturnya.
Hasil rekam medis Mamad dari RSHS Bandung lanjut Oyom suaminya harus menjalani berobat jalan secara rutin hingga penyakitnya sembuh.
“Saat itu lima tahun yang lalu kami berobat jalan terus menerus selama tujuh kali. Namun kemudian terhenti karena tidak memiliki cukup biaya. Sejak saat itu suami saya tidak pernah lagi dibawa berobat karena tidak ada biaya,”Paparnya.
Oyom menambahkan dirinya merasa tidak mampu jika harus terus membawa berobat suaminya ke Bandung karena setiap kali berobat jalan harus menyediakan uang sedikitnya Rp. 1 juta hanya untuk ongkos mobil dan biaya lainnya.
“Suami saya sekarang tidak bisa lagi beraktifitas kecuali berbaring dan duduk sambil menahan rasa sakit akibat tumor yang terus membesar,”Ucap Oyom dengan mata berkaca-kaca.
Pihak keluarga Mamad yang kondisinya memang tidak kini benar-benar hanya bisa pasrah dengan keadaan yang dialami Mamad.
Mereka hanya berharap ada keajaiban untuk Mamad agar bisa kembali sembuh, sambil juga berharap ada dermawan yang bersedia membantu dan peduli untuk membantu pengobatan suaminya.
“Para Dermawan yang hendak menyalurkan kepeduliannya dapat menghubungi keluarga Mamad dengan nomor kontak hp. 082 317 326 030 atas nama Kokom.***Kus Kus Markuseu