Gapura Garut ,- Klasifikasi Surat Izin Mengemudi (SIM) bagi pengendara sepeda motor (SIM C) hingga kini ditingkat daerah masih belum bisa disosialisasikan ke masyarakat. Jajaran Kepolisian Resort (Polres) Garut masih menunggu petunjuk lebih lanjut terkait petunjuk teknis Klasifikasi SIM yang akan berdasarkan kapasitas mesin atau cc motornya.
“Kami sebenarnya masih menunggu kabar dari Korlantas Mabes Polri mengenai klasifikasi SIM C untuk pengendara motor. TR-nya (telegram) atau surat tertulis belum kami terima, sehingga belum ada yang bisa disosialisasikan,” kata Kasat Lantas Polres Garut AKP M Ardi Wibowo, di Mapolres Garut, Rabu (20/1/2016).
Meski belum mendapatkan petunjuk lebih lanjut secara teknisnya, Ardi membenarkan terkait wacana klasifikasi SIM tersebut. Rencananya, para pengendara sepeda motor mesti memiliki SIM yang disesuaikan dengan cc kendaraan miliknya.
“Di medsos (media sosial) kabar ini sudah banyak tersiar. Memang, dengan klasifikasi itu akan ada pembedaan, misalnya untuk sepeda motor di bawah 250 cc yaitu SIM C, motor antara 250-500 cc yaitu SIM C1, dan motor di atas 500 cc yaitu SIM C2,” ujarnya.
Akan tetapi, sambungnya, mekanisme detail mengenai pengklasifikasian ini belum dijelaskan secara rinci oleh Korlantas Mabes Polri. “Jadi nanti berapa biayanya, ujian untuk motor besar itu seperti apa, kesiapan sarananya bagaimana, kami belum bisa menjelaskan. Saya sendiri sudah berkoordinasi dengan Polrestabes Bandung mengenai hal ini. Rupanya sama, pihak Polrestabes juga masih menunggu TR dari Mabes Polri,” ungkapnya.
Dari informasi di berbagai media sosial, wacana pengkategorian SIM C itu dilakukan untuk mengikuti perkembangan teknologi otomotif, khususnya roda dua. Kapasitas mesin kendaraan roda dua saat ini sudah ada yang menyamai cc roda empat, yakni mencapai 1.800 cc.
Dengan demikian, meskipun dasarnya tetap SIM C, diperlukan keterampilan manuvering yang berbeda antara pengendara sepeda motor berkapasitas 110 cc dengan pengendara sepeda motor berkapasitas di atas 500 cc.***Bro
