PENDIDIKAN

Milad Ke 24 Ponpes Al-Muhajirin Purwakarta Sebar Santri GCM

Para Santri Saat mengikuti kegiatan Peringatan Milad Ke 24 Ponpes Al-Muhajirin, foto Deni

Gapura Purwakarta ,- Memperingati Milad ke-24, Pondok Pesantren Al Muhajirin Purwakarta menggelar berbagai rangkaian acara, salah satunya pelepasan ribuan santrinya (pelajar) di Kampus 1 Almuhajirin. yang hendak melaksanakan Gerakan Cinta Masjid (GCM) yang akan disebar ke 5 Kabupaten di Jawa Barat. bertempat di Rumah Susun Mahasiswa (Rusunawa) Kampus 1, Al Muhajirin, Rabu (1/2/2017).

Menurut Pihak Yayasan Al-Muhajirin, GCM tersebut akan menyasar 131 masjid yang berada di Purwakarta, Subang, Karawang, Bandung Barat, dan Bogor. Gerakan Cinta Masjid merupakan bagian dari Cinta Alloh, Cinta Rasul, dan Cinta Ulama.

“Kita jadikan masjid sebagai pusat kegiatan di mana berbagai ilmu bersumber. Kita makmurkan masjid dengan berbagai kegiatan positif dan bermanfaat,” Kata Ifa Faiza Rahman, Ketua Yayasan Al-Muhajirin kepada wartawan, Kamis (2/2/2017).

Gerakan Cinta Masjid, kata Ifa, melibatkan seluruh siswa dari seluruh lembaga pendidikan yang ada di Al Muhajirin, mulai dari PAUD, SD Plus, SMP, SMI, hingga STAI Al Muhajirin.

“Gerakan Cinta Masjid di antaranya bersih-bersih masjid (bbm), semarak ibadah di masjid (SIM), dan Sedekah, Infak, Wakaf Masjid (Siwak-Mas),”ungakpnya.

Sementara itu Pimpinan Umum Pondok Pesantren Al Muhajirin KH Abun Bunyamin mengatakan, salah satu tujuan utama pendidikan itu adalah pengamalan, sedangkan pengamalan itu ada dua yakni ibadah dan muamalah.

“Ada pun masjid menjadi pusat pengamalan ibadah dan muamalah. Seketat apa pun pendidikan agama yang diberikan namun tidak memakmurkan masjid, maka hasilnya jauh dari target ideal,” kata Kyai Abun.

Gerakan Cinta Masjid ini, sambung Kyai Abun, tak sebatas membersihkan masjid namun juga ada misi yang diusung. “Kami akan mengusulkan kepada Bupati, Gubernur, bahkan Kementerian agar masjid memiliki aspek legal hukum. Sehingga seluruh masjid memiliki IMB dan Sertifikat Wakaf,” kata Kyai Abun.

Dengan memiliki IMB dan Sertifikat Wakaf, kata dia, maka tak ada lagi penggusuran masjid yang saat ini kerap terjadi. “Tak ada pula saling mengklaim kepemilikan tanah,” Pungkas, Kyai Abun.***Deni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *