PERISTIWA

Yuddy Chisnandi Sambangi Pesantren Darussalam Ciamis

Gapura Ciamis ,- Prof. Dr. Yuddy Chrisnandi ME.,S.H., Duta Besar Republik Indonesia berkuasa penuh untuk Ukraina, Georgia dan Armenia mengunjungi Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin (30/7/2018).

Dalam kesempatannya berada di Indonesia Yuddy mengunjungi Pondok Pesantren Darussalam di desa Dewasari Kecamatan Cijeunjing Kabupaten Ciamis untuk bersilaturahmi dengan pimpinan Ponpes KH. Dr. Fadlil Yani Ainusyamsi MAG. MBA.

Berdasarkan catatan yang ada kunjungan tersebut merupakan yang kesekian kalinya bagi Yuddy ke Ponpes Darussalam.

Hubungan baik Dubes Yuddy dengan pondok pesantren ini telah dirintis sejak ia masih mahasiswa di tahun 1987.

Yuddy adalah santri kehornatan Ponpes Darussalam karena seringnya Yuddy berkunjung baik sebagai pribadi maupun dalam kerangka mendampingi pemimpin, tokoh nasional seperti Wiranto, BJ Habibie, M. Yusuf Kalla, Jokowi dll,.

Dalam perbincangan dengan Kyai Icep, panggilan KH. Dr. Fadlil Yani, Yuddy menyampaikan berbagai gagasan terkait masalah pendidikan, budaya dan perkembangan pondok pesantren ke depan.

Pondok Pesantren Darussalam ini adalah salah satu ponpes yang berada di Kabupaten Ciamis yang merupakan pusat pendidikan berbasis Islam. Darrusalam didirikan tahun 1929 oleh Kyai Haji Ahmad Fadlil kakek dari Kyai Encep pimpinan ponpes sekarang.

Saat ini Ponpes Darussalam memiliki santri sebanyak kurang lebih 3.500 santri satriwati dari tingkat TK, aliyah, tsanawiyah sampai setingkat menengah atas plus. 1.500 siswa diantaranya mondok di Ponpes.

Dalam sambutannya di hadapan para santri/wati, Pimpinan dan jajaran pengajar, Yuddy mengatakan bahwa di ponpes ini lah Yuddy mendapatkan hikmah ajaran tentang nilai-nilai Islam langsung dari pimpinan Ponpes saat itu Kyai H. Irfan Fadlil ayahanda Kyai Icep.

Yuddy berkeyakinan bahwa ke depan dari ponpes ini akan lahir tokoh-tokoh yang hebat yang membanggakan bukan saja bagi ponpes tetapi menjadi orang-orang yang berperan memajukan bangsa, masyarakat dan umat yang membanggakan bagi Indonesia.

Untuk itu Yuddy mengajak para santri santriwan agar terus tekun belajar, istiqomah dalam beribadah dan terus meningkatkan kemampuan diri dengan terus menuntut ilmu.

Menurut Yuddy, menuntut ilmu itu tidak mengenal usia, karena kita sadar bahwa ilmu pengetahuan sangat luas. Kita hanya mampu kuasai ilmu pengetahuan itu sangat sedikit, seperti setetes air dibanding lautan samudra. Ilmu pengetahuan itu seluas ruang angkasa.

Yuddy juga menguraikan bahwa Ponpes ini sesuai dg ciri orang Sunda itu memiliki 4 ciri, yaitu nyantri, nyantika, nyakola dan nyunda yang nilai-nilainya berbasis pasa ajaran keilahian.***TGM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *