PENDIDIKAN

Ciamis Gelar Lomba Kesenian Sunda Tingkat SD

dedi ciamis- lomba dongeng dan menulis aksara sunda 001_0001

Gapura Ciamis ,- Lomba berbagai jenis kesenian sunda tingkat Sekolah Dasar sekabupaten Ciamis berlangsung meriah dan mendapat perhatian antusias dari para pesertanya. Kegiatan kali ini dipusatkan di gedung Sekolah SMPN 8 Imbanagara Ciamis. Berbagai jenis kesenian yang diperlombakan diantaranya, lomba pasanggiri pupuh, lomba dongeng dan lomba menulis bahasa sunda.

Penampilan dari para peserta yang merupakan anak-anak terpilih hasil pemilihan atau seleksi tingkat dimasing-masing sekolah dan tingkat kecamatan, beradu bakat keremapilan dan kemahiran dalam bidang lomba yang diikutinya.

Merdunya suara anak-anak yang membawakan kawih-kawih pupuh membuat para juri berdecak kagum dan para penontonpun terkesimak.

Seperti diketahui kawih pupuh sunda adalah salah satu kesenian yang kini sudah sangat langka kita jumpai meskipun didaerah asalnya di Jawa Barat.

“Ini bagian dari upaya pemerintah untuk terus melestarikan dan membaangkitkan kembali minat dan bakat generasi muda kita untuk tetap mempertahankan seni kawih pupuh warisan nenek moyang kita”. Kata Muchtar salah seorang Pengawas di UPTD Pendidikan Cimais.

Menurutnya, keberadaan kawih pupuh kini sudah tergeser oleh kemajuan teknologi yang mengalihkan minat dan bakat generasi muda kita terhadap kesenian warisan leluhurnya.

“kebanyakan anak-anak sekarang ini lebih disibukaan dengan berbagai jenis permainan yang mudah didapati melalui jaringan sosial internet, sehingga membuat anak-anak usia sekolah seakan tidak lagi perduli dengan kesenian asli daerahnya”.Ungkapnya.

Muchtar menambahkan, sebagian anak-anak yang mempunyai hobi dan menyenangi kesenian khususnya seni sunda masih dapat tersalurkan dengan kegiatan perlombaan tersebut. Mungkin selama ini perhatian berbagai pihak terkait masih dirasakan sangat kurang terhadap seni peninggalan nenek moyang kita tersebut.

“Maka sangat wajar jika seni sunda menjadi asing meskipun di daerahnhya sendiri, Apalagi saat ini tidak semua sekolah memiliki tenaga pengajar atau guru dibidang kesenian khusus tersebut”. Imbuhnya.

Pihak penyelenggara menegaskan adanya kegiatan lomba tersebut, selain memberikan penghargaan untuk anak-anak siswa yang berkualitas, sekaligus mengharapkan perhatian dari pemerintah dalam pelestarian budaya, sehingga akan menjadi pemicu bagi masyarakat untuk bisa melestarikan kesenian budaya sunda tersebut.***Dedi Kuswandi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *