Gapura Ciamis ,- Jelang bulan suci Ramdhan 1438 H atau tahun 2017 seperti tahanun tahun sebelumnya masyarakat Kabupaten Ciamis, Jawa Barat tetap mempertahankan tradisi ngikis yaitu kebiasaan turun temurun mengganti pagar lama dengan pagar baru di tempat singgahnya raja-raja Galuh.
Tradisi ini memiliki makna bahwa memasuki bulan suci Ramdhan harus seluruh warga harus mempersiapkan diri dan membersihkan hati, sehingga dalam menjelani puasa selama Ramadhan akan menjadi sempurna.
Sejumlah tokoh adat Kabupaten Ciamis hadir mengikuti dan memimpin jalannya kegiatan tradisi tersebut dengan masing-masing tokoh adat membawa air untuk keberkahan.
Bertempat di desa Karangkamulyan Kecamatan Cijeunjing Kabupaten Ciamis, kegiatan ngikis dimana tempat-tempat persinggahan atau dikenal sebagai pangcalikan raja-raja Galuh berada berupa peninggalan bebatuan beruuran lebar menyerupai batu pertapa.
Acara yang diikuti oleh para utusan dari tokoh adat dijawa ini sejak lama telah menjadi tradisi yang terus dilestarikan menjelang bulan Ramadhan, bahkan pihak pemerintah Kabupaten Ciamis telah menjadikan kegiatan tradisi tersebut sebagai salah satu agenda pariwisata Pemda Ciamis.
“ Ini dimaksudkan agar masyarakat untuk membersihkan diri menjalng bulan puasa sehingga dalam beribadah dibulan ramadhan bisa bejalan dengan khusu,” Kata Bupati Ciamis H. Iing Syam Arifin, Selasa (23/5/2017).
Menurut Iing warga Ciamis selalu antusia menyambut kegiatan tersebut dengan beramai ramai datang menyaksikan jalannya tradisi ngikis ini.
“Setelah berdoa bersama satu persatu pagar bambu yang telah disapkan kembali dipasang mengelilngi lokasi pacalikan bekas para raja Galuh ini,”ungkapnya.
Ining menyebut kegiatan tersebut sebagai kegiatan positif menjelang bulan puasa. Di Kabupaten Ciamis menurutnya banyak kegiatan seperti itu dialkukan dijelang bulan ramdhan,”Semoga dengan ngikis akan menghilangkan dosa diganti dengan amal ibadah dibulan puasa,”Tandasnya.***Dedi Kuswandi