PARIWISATA BUDAYA

Pusat Konservasi Elang Kamojang, Buka Kawasan Wisata Edukasi

Elang Jawa yang hampir punah, foto istimewa
Elang Jawa yang hampir punah, foto istimewa

Gapura Garut ,- Keberadaan Pusat Konservasi Elang Kamojang (PKEK) yang berada di Kecamatan Samarang Kabupaten Garut, selain menjadi pusat penangkaran satwa lindungi tersebut, juga akan dijadikan pusat edukasi bagi pihak-pihak terkait terutama kalangan pelajar dan mahasiswa.

“Kini tengah kami persiapkan sarana dan prasarana wisata edukasi. Nantinya masyarakat yang datang akan mendapat pemahaman mengenai pentingnya menjaga ekosistem elang yang kini masih banyak dipelihara oleh warga padahal termasuk satwa yang dilindungi dan terancam punah,” Kata Irfan Zaenudin, Presdir Gheotermal Pertamina Energi yang selam ini merintis kehadiran PKEK tersebut, Jumat (25/11/2016).

Irfan menyebutkan kehadiran PKEK Garut bukan hanya sebagai pusat konservasi atau penangkaran bagi elang-elang yang sudah mulai punah tetapi juga menjadi pusat edukasi dan wisata alam bagi masyarakat secara luas.

“Nantinya akan lebih luas lagi cakupannya, salah satunya menjadi lokasi wisata alam bagi warga secara luas,”Sebutnya.

Sementara itu Manajer Operasional PKEK, Zaini Rahman, mengatakan kini pihaknya mulai membuka lahan baru yang diperuntukan bagi warga yang ingin mengetahui tentang seluk beluk elang secara detail.

“Apalagi kawasan Kamojang ini merupakan salah satu tempat migrasi elang. Kami telah membangun pusat informasi yang menyajikan berbagai hal mengenai elang,”Ungkapnya.

Para pengunjung yang datang lanjut Zaini, nantinya dapat melihat langsung elang di kandang sebagai sarana edukasi juga akan diberi permainan-permainan yang mengedukasi mereka terkait satwa yang dilindungi tersebut.

“Mereka juga bisa menikmati suasana alam dikawasan  Kamojang ini. Namun untuk saat ini kami lebih mengkhususkan untuk menerima pengunjung dari sekolah-sekolah terlebih dahulu,”Ucapnya.

Secara berkala, lanjut Zaini, pihaknya juga terus melakukan upaya pelepasliaran elang kealam bebas untuk mengembalikan habitat mereka agar tetap stabil.

“Kemarin kami melepaskan elang alap-alap yang disaksikan langsung sejumlah siswa taman kanak-kanak. Mereka sangat senang dan antusias,” Tuturnya.

Respon dari sejumlah sekolah yang berkunjung, diakui Zaini sangat baik,  bahkan banyak di antara para siswa yang mengaku baru melihat secara langsung bentuk elang tersebut.

“Di kandang edukasi, banyak siswa yang iba karena melihat elang yang sudah tak bisa terbang lagi,”Tegasnya.

Sejauh ini keberadaan satwa yang telah ditetapkan menjadi satwa nasional seperti Elang Jawa, kondisinya sudah cukup memprihatinkan. Pasalnya habitat elang tersebut terus terdesak oleh perambahan dan alih pungsi lahan yang terus dilakukan manusia.***Irwan Rudiawan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *