PERISTIWA

Golkar Banjar Sesalkan Pencabutan Laporan Wakil Wali Kota Banjar

Herman Sutrisno, ketua DPD Partai Golkar Kota Banjar
Herman Sutrisno, ketua DPD Partai Golkar Kota Banjar

Gapura Kota Banjar ,- Sejumlah pengurus dan Kader Golkar Kota Banjar, Jawa Barat  mempertanyakan proses pencabutan laporan oleh Wakil Wali Kota Banjar Darmadji Prawirasetya tentang tulisan konyolnya di status BBM ke Polresta Banjar yang dilaporkan beberapa waktu lalu.

Tiba-tiba melalui kuasa hukumnya Edis Gunawan SH, Wakil Wali Kota Banjar tersebut mencabut laporannya pada Senin 29 Desember 2014 kemarin.

Penyikapan para kader dan pengurus Golkar Kota Banjar terhadap pencabutan laporan Wakil Wali Kota tersebut terungkap dalam rapat PDP Partai Golkar Kota Banjar, Selasa (30/12/2014) yang semula beragendakan rapat konsolidasi dan evalusai akhir tahun, ternyata berubah menjadi rapat penyikapan terhadap persolan pencabutan laporan tersebut.

Dalam pembahasan tersebut para kader Golakar Kota Banjar menilai kasus tulisan konyol yang ditulis sebagai status Blackberry milik Wakil Walikota Banjar sebagai sebuah bentuk teror yang mengganggu kondusifitas pasangan kepala daerah Kota Banjar.

Menanggapi hal tersebut, Herman Sutrisno selaku Ketua DPD Partai Golkar Kota Banjar yang juga suami dari Wali Kota Banjar Hj Ade Uu Sukaesih angkat bicara. Dihadapan para pengurus dan Kader Golkar, Herman mengatakan bahwa dalam menyikapi kasus ini, para kader dan pengurus partai Golkar harus bisa menahan diri.

“Dengan adanya kasus ini, memang telah membuat keresahan ditubuh Golkar, karena hal ini sudah masuk ke ranah politik,” kata Herman saat ditemui disela-sela rapat, Selasa (30/12/2014).

Herman menilai bahwa munculnya reaksi pengurus dan kader Golkar merupakan hal yang bisa dipahami dan dimaklumi. Pasalnya Walikota Banjar Hj Ade Uu Sukaesih adalah kader Golkar. Mereka menilai dengan munculnya kasus ini diduga terindikasi adanya upaya untuk memecah belah antara Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjar, yang secara tidak langsung telah mengganggu stabilitas pemerintah kota Banjar.

“Kasus ini saya serahkan sepenuhnya ke pihak kepolisian dan dalam pengusutannya harus selesai hingga ke akar-akarnya,”kata Herman.

Herman pun menegaskan ada beberapa opsi yang akan dilakukan partai Golkar apabila kasus ini berlarut-larut. Salah satunya adalah aksesibilitas partai ke tingkat pusat dan mengadu ke kader Golkar yang menjabat sebagai ketua komisi III DPR RI, karena menurutnya komisi III itu merupakan mitra kerja Polri dengan harapan mampu mendorong penuntasan kasus ini. Selain itu, sebagai opsi yang kedua, partai Golkar akan mendatangkan ahli telematika Roy Suryo untuk melakukan investigasi terkait isi tulisan konyol status BBM Wakil Wali Kota Banjar tersebut.

“Jika kasus ini berlarut-larut, saya akan mendatangkan Roy Suryo untuk melakukan investigasi,” tegasnya.

Dalam kasus ini Lanjut Herman, bukan hanya sekedar kasus pidana yang melanggar aturan hukum, namun telah terindikasi adanya permainan politik dibelakangnya. Herman menduga bahwa permainan ini dibelakangnya terdapat aktor intelektual.

“Saya berharap kepada pihak Kepolisian untuk mengusut tuntas siapa pembuat dan apa motif dari pembuatan status konyol tersebut”,Pungkasnya.***Hermanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *