USAHA PRODUK

Produksi Beras Purwakarta Cukupi Kebutuhan Konsumsi Beras Warga

Panen Padi Purwakarta menandai cukupnya produksi beras untuk warga, foto Alex

Gapura Purwakarta ,- Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Kadistanbun) Kabupaten Purwakarta Ir H Agus R Suherlan MM mengatakan produksi padi di Kabupaten Purwakarta mampu memenuhi penyediaan beras untuk konsumsi masyarakat. “Hal ini sekaligus menjamin pasokan beras cukup dan harga beras stabil sampai dengan akhir tahun, termasuk dalam pemenuhan menghadapi Hari Raya Natal dan Tahun Baru,” ujarnya di sela acara Gerakan Panen Padi Masa Tanam 2017/2018 di Desa Mekarjaya, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta. Kamis (21/12).

Dijelaskannya, masa tanam padi Agustus – September 2017 menghasilkan panen pada Desember 2017 seluas 2.732 hektare dan produktivitasnya 60,72 kwintal per hektare. Sehingga, sambungnya, diperoleh hasil 16.589 ton Gabah Kering Giling (GKG) setara 10.783 ton beras.

“Kebutuhan di daerah hanya 8.680 ton per bulan dengan estimasi dari penduduk Kabupaten Purwakarta 905.558 jiwa (sumber LKPJ 2016) dengan konsumsi beras seberat 113 kilogram per kapita per tahun. Artinya, kebutuhan beras tercukupi malah terjadi surplus sebanyak 2.103 ton,” kata Agus.

Di samping itu, kata Agus, budaya simpan padi di leuit atau lumbung padi masih dilestarikan oleh masyarakat di Purwakarta. Dengan begitu, kata Agus, tidak terlalu mempengaruhi harga maupun stok atau ketersediaan beras di tingkat masyarakat.

“Terjaminnya produksi padi Kabupaten Purwakarta ini disebabkan karena pemerintah pusat dan daerah benar-benar menjamin bahkan meningkatkan produksi padi. Misalnya, untuk mengantisipasi dampak paceklik, pemerintah telah menyalurkan bantuan cukup banyak ke petani, seperti pompa air, traktor dan benih berkualias, rehabilitasi jaringan irigasi tersier, embung dan lainnya,” ujar Agus.

Selain itu, kata dia, pendampingan dan terjun ke lapangan pun masih dilakukan untuk memantau perkembangan tanaman. “Jadi proses produksi dapat berjalan lancar,” katanya.

Sementara itu, Petani Desa Mekar Jaya yang diwakili Ketua Poktan Sinar Jaya Aceng Ruslan mengungkapkan, bantuan pemerintah benar-benar terasa dan sangat membantu. “Bantuan berupa pompa air, benih, dan traktor telah membuat tanaman padi berhasil dipanen dengan hasil 64,70 kwintal per hektare GKG,” ujarnya.

Perlu diketahui, berdasarkan data BPS, realisasi luas tanam padi di Kabupaten Purwakarta dari Januari sampai dengan November 2017 adalah seluas 43.530 hektare. Dari sasaran seluas 39.253 hektare, meningkat 10,89 persen dan luas panen seluas 41.324 hektare.

Berdasarkan sumber data Kementerian Pertanian, luas tanam padi secara nasional pada Juli – September 2017 mencapai 1,0 – 1,1 juta  hektare per bulan. Ini berarti naik dua kali lipat dari tahun sebelum ada program Upsus, yakni hanya 500 ribu hektare per bulan.

Total panen padi di pada Desember 2017 ini seluas 1,1 juta hektare dengan hasil mencapai 6 juta ton GKG atau 3 juta ton beras. Produksi ini mampu memenuhi kebutuhan konsumsi beras nasional  2,6 juta ton dan berarti surplus 0,4 juta ton.

Peningkatan luas tanam musim kering Juli – September naik dua kali lipat merupakan solusi permanen dari dampak Program Upsus Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

Program tersebut juga telah menyelesaikan rehabilitasi jaringan irigasi tersier 3,4 juta hektare atau 113 persen, pembangunan 2.278 unit embung atau dam, perluasan dan optimasi lahan 1,08 juta hektare, pengembangan lahan rawa 367 ribu hektare, mekanisasi dengan bantuan alsintan traktor, pompa, rice transplanter, combine harvester 284.436 unit naik 2.175 persen dari tahun 2014.

Kemudian, bantuan benih 12,1 juta hektare, pupuk bersubsidi 27,64 juta ton serta asuransi usaha tani padi 1,2 juta hektare.***Alex

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *