Gapura Garut ,- Tigginya harga jula gas Elpiji 3 Kg jelang ramadhan membuat sebagian warga di desa Sukarame, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut mengeluhkan. Selain harganya mahal keberadaan gas elpiji bersubsidi tersebut menjadi sulit didapatkan dipasaran dalam satu pekan terakhir ini.
Mengantisipasi hal tersebut, Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes) setempat menggelar bazar dan pasar murah yang dilaksanakan dengan kegiatan bakti sosial bagi warga yang kurang mampu.
Sedikitnya sekitar 650 tabung gas elpiji 3 Kg berhasil dijual dengan harga hanya Rp.18 ribu pertabung jauh dibawah harga yang dijual rata-rata penjual eceran diwilayah tersebut yang menjual hingga lebih dari Rp. 20 ribu pertabungnya.
Acara yang berlangsung selama tiga hari tersebut berlangsung mulai tanggal 1 hingga 3 Juni 2016 mendatang di halaman kantor Desa Sularame, kecamatan Leles.
Menurut Kepala Desa Sukarame H. Isep Basir yang juga sebagai Komisaris BUMDes Sukarame mengatakan kegitan bazaar pasar murah ini untuk mengantisifasi lonjakan harga sembako termasuk harga Gas elpiji 3 kg yang rentan terjadi setiap kali memasuki bulan Ramadhan .
“Kami berusaha membantu warga kami dari kalangan menengah ke bawah dan warga kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan pokok menjelang bulan ramadhan ini, termasuk menjual Gas elpiji 3 Kg, dengan harga Rp 18000 per tabung”, Kata Isep, Rabu (1/6/2016).
Isep menjelaskan didesanya Gas Elpiji 3 Kg juga saat ini sudah mulai langka yang mengakibatkan harganya melambung hingga tembus diangka Rp 27 hingga Rp.28 ribu pertabungnya.
“Dalam hal ini BUMDes kami bekerjasama dengan T. Penggadaian cabang Garutdengan temam bersatu membangun desa berusaha menggelar bazar pasar murah dan bakti sosila ini”, Ungkapnya.
Isep menambahkan pihaknya juga menyampaikan santunan kepada 560 warga kurang mampu dari kalangan Yatim Piatu dan jompo sebagai uang menjelang Ramadhan.
Terkait dengan kelangkaan dan tingginya harga gas Elpiji 3 Kg disdesanya, Isep berharap pemerintah segera bertindak tegas pada para agen dan distributor nakal apabila ditemukan melanggar peraturan jangan sampai masyarakat kecil yang jadi korban.
“pemerintah harus bertindak cepat, karena Gas elpiji 3 kg bersubsidi ini merupakan kebutuhan pokok masyarakat”, Tandasnya.
Sementara itu Teti, salah seorang warga mengaku sangat bersyukur adanya bazaar pasar murah didesanya tersebut, karena barang yang disediakan melalui BUMdes Sukaram ini semua barang dengan harga jauh lebih murah dari harga rata-rata dipasaran, terutama harga tabung Gas elpiji 3 kg.
“Murah-murah disini apalagi Gas elpiji 3 kg juga cuma Rp 18000, diwarung pengecer saya beli sudah mencapai Rp 27 ribu lebih harganya”, Tuturnya.***Kus Kus Markuseu