USAHA PRODUK

Petani Garut Buang Tomat 40 Ton Hasil Panen Karena Harga Rendah

tomat buruk

Gapura Garut ,- Bagi Dedi Hermawan (40) salah seorang petani tomat di Garut, Jawa Barat, memutuskan untuk tidak memanen tomat di kebunnya yang selama ini ia pelihara dengan menghabiskan modal hingga ratusan juta rupiah. Namun karena harga jual terlalu rendah dan tidak sebanding dengan ongkos angkut akhirnya batal dipanen dan dibuang begitu saja sebagian dibuang diselokan atau saluran air.

Menurut Dedi, harga jual tomat saat ini sedang jatuh dan terpuruk hanya dihargai Rp300 per kilogram sementara ongkos angkut dari kebun ke tengkulak atau bandar saja harganya sudah sekitar Rp500 per kilogram.

“jelas tidak sebanding dan sangat merugi, ongkos angkut saja sudah Rp. 500 belum juga biaya lain lainnya”, Kata Dedi saat ditemui Minggu (16/8/2015).

Dedi memperkirakan ongkos tanam atau biaya tanam selama ini telah menghabiskan rata-rata, Rp3.000 per pohon.

“Pokoknya percuma dipanen juga tidak akan menutup ongkos produksi ongkos angkut saja juga kurang”, Ucapnya.

Dari pada menanggung lebih banyak rugi, Dedi memutuskan untuk membuang tomat-tomatnya yang sudah matang.

“Ada sekitar 20 ton, dibuang, tidak dipanen sudah saja ditinggal di kebun. Nanti kalau olah lahan, ya tanamannya dicangkul lagi.”

“Kalau petani sih risiko, paling punya utang ke kios, dia sih udah maklum. Kalau enggak tanam lagi mau kerja di mana?”

Tomat-tomat di Garut menjadi bahan perbincangan setelah para tengkulak membuang banyak tomat di selokan di daerah Cikajang, Garut.***TG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *