USAHA PRODUK

Geliat Warga Pengrajin Bendera di Kampung Bendera Leles Garut

GRT_BISNIS BENDERA DIKAMPUNG BENDERA JELANG AGUSTUSAN.1 004_0001

Gapura Garut ,- Hari Ulang Tahun  (HUT) Kemerdekaan  Republik Indonesia (RI) masih menyisakan lebih dari tiga pekan lagi, namun geliat dan aktifitas warga msyarakat pengrajin bendera dikampung bendera Kecamatan Leles Garut malah telah mencapai puncak produksinya.

Menyambut hari raya Ibu pertiwi   yang jatuh pada tanggal 17 Agustus memang selalu menarik dan penuh dengan kemeriahan oleh warga bangsa Indonesia diberbagai belahan daerah.

Kehadiran HUT Kemerdekaan RI bagi sebagian besar warga masyarakat di Kampung  Babakan Sari Leles, Desa Leles, Kecamatan  Leles Garut. Warga sekitar  yang kini terkenal dengan julukan warga Kampung bendera, dipastikan akan kembali meraup untung dari hasil produksi dan penjualan bendera serta umbul-umbul HUT RI tersebut.

“Seperti tahun-tahun sebelumnya kami telah hampir selesai melakukan proses produksi dan kini bersiap-siap untuk mendistribusikan bedera dan umbul umbul hasil produksi kami kesejumlah daerah”, Kata Yono (42) salah seorang warga pengrajin bendera, Selasa (14/7/2015).

Menurut Yono dirinya telah melakukan proses produksi sejak beberapa bulan lalu karena para pemesan langganannya yang tersebar diberbagai daerah di Indonesia sudah banyak memesannya.

“Saya sudah menyediakan banyak stok dari bulan Februari 2015 lalu, karena para pelanggan saya sudah memesan barang sejak bulan Januarinya”, Ucapnya.

Yono yang merupakan pemilik dari Arizano Collection menambahkan bahwa usaha miliknya itu sudah siap mendistribusikan bendera ke berbagai wilayah Indonesia.

“Intinya saya sudah siap mendistribusikan bendera dengan berbagai jenis, diantaranya bendera merah putih,umbul-umbul, bandul,background dan perlengkapan lainnya untuk keperluan Hari Kemerdekaan nanti”Imbuhnya.

Yono menambahkan,  meski usaha miliknya kini mengalami penurunan omset penjualan jika dibandigkan dengan tahun-tahun sebelumnya. hal tersebut menurut Yono karena makin banyaknya para pengrajin serta peningkatan harga bahan baku membuat dirinya harus menaikan harga jual.

“Sekarang usaha milik saya sudah mengalami penurunan omset karena 95% masyarakat di Kampung Babakan sari sudah mendirikan usaha sendiri-sendiri, sehingga pesanan harus berbagai dengan mereka dan faktor lainnya harga bahan baku juga mengalami kenaikan sehingga berpengaruh pada harga jual”, Paparnya.

Namun demikian Yono masih bersyukur karena dengan semakin banyaknya warga yang berproduksi usaha bendera, membuat  kampungnya semakin  terkenal dan kini mendapat julukan baru sebagai kampung bendera.***smkteam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *