USAHA PRODUK

Pengusaha Lokal Garut Mulai Merasakan Dampak Melemahnya Rupiah

liwet instan

Gapura Garut,- Merosotnya nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat (AS) membuat sejumlah pengusaha lokal kabuaten Garut mulai merasakan dampaknya.

Produsen Nasi Liwet Instan 1001 sekaligus pemilik d’ Anclom Restaurant Andris Wijaya, mengeluhkan hal tersebut. Menurut Andris, melemahnya rupiah berikut naik turunnya harga BBM telah memberikan dampak negatif pada usahanya.

“Sangat berpengaruh sekali. Harga-harga bahan makanan pokok meroket semua. Misalnya baru-baru ini harga bawang. Beras juga. Apalagi, saya sudah menaikan gaji pegawai sewaktu harga BBM pertama naik. Setelah harga BBM turun, tidak mungkin bagi saya menurunkan (gaji) lagi,” Kata Andris kepada wartawan, Selasa (24/3/2015).

Andris juga mengeluhkan jika harga bahan baku kemasan untuk setiap produknya pun kini terus mengalami kenaikan harga. Sementara lanjut Andris, pihaknya mengaku tidak mungkin jika harus  menaikan harga jual produk-produknya.

“Terlebih saat ini pasar lesu. Daya beli masyarakat melemah. Upaya yang saya lakukan, belum bisa mengimbangi harga-harga bahan baku,” imbuhnya.

Nilai tukar rupiah berdasarkan data Bloomberg di pagi ini dibuka pada level Rp12.970/USD. Adapun posisi rupiah terkuat pada level Rp12.964/USD dan terlemah pada level Rp13.007/USD.

Seperti diketahui, pemerintah tengah membahas mengenai rencana kenaikan harga BBM. Hal yang menjadi pertimbangan untuk kembali menaikan harga BBM adalah harga minyak dunia merangkak naik dan menguatnya dollar AS di hadapan rupiah.

Melemahnya rupiah telah membuat nilai pembelian impor minyak mentah membengkak.***Bro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *