USAHA PRODUK

Pasokan Kurang, Harga Berbagai Jenis Sayuran Di Garut Naik

Pedagang sayur mayur di pasar Ciawitali Garut, foto niken
Pedagang sayur mayur di pasar Ciawitali Garut, foto nikensa

Gapura Garut ,- Berbagai jenis komoditi sayuran di pasar Ciawitali Guntur Kabupaten Garut, Jawa Barat kembali megalami kenaikan, akibat kurangnya pasokan dari tingkat petani.

Kurangnya pasokan berbagai jenis sayur mayur tersebut memicu kenikan harga hampir seratus persen karena persediaan atau stock para pedagang terus menurun.

“Sekarang harga sayuran pada naik lagi, karena pasokan dari petaninya kosong,”. Kata Ade salah seorang pedagang sayuran saat ditemui Jumat (13/3/2015).

Menurutnya harga cabai merah dari harga semula 12.ribu rupiah perkilogram kini menjadi 40 ribu rupiah perkilogram.

“hampir semya jenis cabai naik hampir seratus persen, cabai jenis inul dari harga semula 15 ribu perkilogrnya kini naik menjadi 32 ribu rupiah, menudian Burkol dari harga semulaseribu rupiah naik menjadi seribu delapan ratus rupiah perkilonya”. Ungkapnya.

Ade juga menambahkan, selain kenaikan harga sayuran, beberapa jenis bumbu dapur seperti bawang merah juga naik dari harg 10 ribu menjadi 16 ribu rupiah perkilogram.

“Bumbu bumbu hampir semuanya naik, bawang merah, bawang putih, jahe dan yang lainnya juga sama pada naik harganya”. Imbuhnya.

Sementara itu, seorang pembeli mengakui keberatan dengan naiknya berbagai jenis sayuran tersebut karena dirinya harus mengeluarkan uang cukup besar untuk dapat memenuhi kebutuhan sayuran dan bumbu-bumbu yang dibutuhkan.

“Saya berharap kenaikan ini tidak terus naik tapi cepat turun kembali, karena kami sangat berat kalau harus belanja segala naik harganya”. Kata Nenden, saat dimintai tanggapanya.
Menurutnya kenaikan harga-harga sayuran dan bumbu-bumbu sudah berlangsung hampir satu pekan terakhir.

“sudah hampir seminggu ini seteuap kali saya kepasar mau belanja kebutuhan sehari-hari hargganya naik terus”. Ucapnya.

Baik pembeli maupun para pedagang sayuran mengatakan naiknya berbagai jenis sayuran tersebut dirasakan sangat merugikan karena bagi para pedagang juga mengalami penurunan omset serta susahnya mencari pasokan bahan baku sayuran untuk dijualnya.***Fiat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *