USAHA PRODUK

Harga Beras Dipasar Banjar Melejit, Pembeli Menjerit

Yanti Pedagang Beras di pasar banjar saat menunjukan beras dagangannya, foto Hermanto
Yanti Pedagang Beras di pasar banjar saat menunjukan beras dagangannya, foto Hermanto

Gapura Kota Banjar ,- Melambungnya harga beras di sejumlah kios di pasar Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat masih berada dalam posisi puncak. Kenaikan yang terjadi sejak awal bulan Pebruari ini dirasakan warga di sejumlah wilayah Kota Banjar.

Berdasarkan pantauan di lapangan, kenaikkan harga terjadi pada semua jenis beras. Beras super yang biasa harganya Rp 10.000 kini menjadi Rp 12.000, dan beras jenis menengah yang biasa harganya Rp 9000 kini menjadi Rp 11.000.

Yanti (46) salah satu pedagang beras di Pasar Banjar mengatakan, bahwa sampai saat ini belum ada tanda-tanda harga komoditas tersebut akan turun. Kondisi ini menurutnya sudah terjadi sejak awal Pebruari, dan harganya pun sedang menduduki level puncak.

“Melambungnya harga beras ini dipengaruhi oleh stok gabah yang minim, sedangkan permintaan pasar cukup tinggi, dan saat ini pun belum ada daerah yang sudah panen raya, sehingga beras pun semakin mahal,”ujar Yanti saat di temui di kios miliknya di Pasar Banjar, Selasa (24/2/2015).

Hal senada disampaikan Acim (48), seorang pemilik warung di Lingkung Parungsari RT 16/6 Kelurahan Karangpanimbal Kecamatan Purwaharja Kota Banjar. Ia menuturkan bahwa kenaikan harga beras sudah berlangsung sejak sebulan terakhir, kenaikannya pun terjadi secara bertahap setiap pekan.

“Kenaikan harga beras mungkin disebabkan oleh banjir dibeberapa daerah penghasil padi, sehingga mengakibatkan gagal panen dan pasokan beras menjadi berkurang,”katanya.

Naiknya harga beras jelas sangat dirasakan dan memberatkan warga, mengingat beras merupakan bahan pokok yang setiap hari harus di konsumsi. Seperti diucapkan seorang ibu rumah tangga, Linda (28) warga Jadimulya. Menurutnya ia mengaku harus mengeluarkan uang lebih untuk membeli beras.

“Meski mahal, mau tidak mau ya harus dibeli, namanya juga kebutuhan pokok,”ucapnya.

Hal yang sama juga diucapkan warga lainnya Ana Sukaesih (36), dirinya mengaku terbebani dengan kenaikan harga yang signifikan ini.

“Pemerintah harus mengambil tindakan cepat untuk mengatasi masalah kenaikan beras ini, sehingga masyarakat ekonomi menengah kebawah tidak terbebani,”ucapnya.

Sementara itu, Kepala Disperindagkop Kota Banjar Soni Harison, mengakui jika  sampai saat ini pihaknya belum melakukan Operasi Pasar (OP) terkait naiknya harga beras tersebut.

Menurut Soni, pihaknya masih akan menunggu intruksi dari pusat dan tidak punya wewenang untuk melakukan operasi pasar.

“Kami belum melakukan operasi pasar, karena tidak punya wewenang, dan masih menunggu intruksi dari pusat,”ujarnya saat dihubungi HR via ponselnya.

Soni menambahkan, setelah  mendapat intruksi, pihaknya akan secepatnya menggelar operasi pasar untuk mengatasi masalah kenaikan beras ini.***Hermanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *