GEMSTONE USAHA PRODUK

Pamor Batu Akik Makin Eksis di Tahun 2015

H. Maman Sudarman, pemilik Galeri Al Hijr Batu Garut
H. Maman Sudarman, pemilik Galeri Al Hijr Batu Garut

Gapura Garut,- Sejumlah pengrajin dan penggiat Batu Akik di Garut, Jawa Barat berharap pamor batu akik khususnya batu Garut masih akan tetap eksis memasuki tahun 2015 ini. Harapan tersebut disampaikan salah seorang penggiat batu Garut pemilik galeri Al Hijr H. Maman Sudarman.

Menurutnya, sejauh ini pamor batu Garut makin terus mananjak seiring dengan tingginya peminat dan pemburu koleksi batu antik yang datang dari berbagai daerah ditanah air.

“Saya rasa pamor batu Garut masih akan terus eksis di tahun 2015 ini, kecuali bagi para penggiat musiman yang biasa datang dan pergi begitu saja, tapi bagi kolektor dan penggemar batu tentu saja tidak mengenal musim”. Kata Maman saat dijumpai di galeri Batu Garut Al Hijr dikawasan Garut Souvenir Center Tarogong Kaler Garut, Minggu (4/1/2015).

Maman menambahkan, saat ini berdasarkan perkiraanya baru sekitar 25 persenan para penggemar batu yang turun memburu batu Garut, sehingga predisksinya batu Garut masih akan terus menanjak di tahun 2015 ini.

“Kalau dicermati saya rasa baru sekitar 25 persenan para penggemar batu Garut ini yang berburu dan berusaha mengoleksi batu-batu Garut berkualitas tinggi, dan ini masih membuka peluang lebar bari pamor batu Garut kedepan”. Ungkapnya.

Berdasarkan pemantauan dilapangan gairah terhadap bisnis batu Akik di kabupaten Garut saat ini sedang berada diatas angin. Hampir sejumlah lokasi terdapat pengrajin atau orang yang membuka usaha jasa pembutan baru akik maupun tepat penjulannya.

Ketertarikan pada jenis usaha ini tentu saja sangat beralasan mengingat pamor batu Garut yang sedag memuncak menjanjikan harga yang gila-gilaan.

Seperti Koleksi Batu Garut milik H. Maman Sudarman di Galeri Al Hijr harganya terpatok mulai harga diatas 2,5 hingga puluhan juta rupiah bahkan tercatat sampai laku dalam kisaran harga ratusan juta rupiah.

“tentu saja ini kalau dari sisi bisnis sangat menggiurkan tapi harus ingat bahwa pada dasarnya kita sedang bermain dengan alam, karena batu itu adalah alam yang tidak boleh dipermainkan melainkan kita harus mengikuti dan berempaty dengan alam”. Papar Maman membeikan gambaran.

Menurutnya saat ini banyak orang yang hanay mengejar kepuasan materi dengan mendongkrak papularitas batu tanpa meperhatikan sisi lain yang terkait degan alam itu sendiri, sehingga jagan salahkan alam jika hanya akan menikamati sesaat keuntungannya.

“Makanya para pendatang musiman biasanya tidak pernah mampu bertahan lama karena tidak mendalami terlebih dahulu bahwa yang menjadi objek usahanya adalah batu yang merupakan bagian dari alam”. Pungkasnya.***jmb

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *