USAHA PRODUK

Permintaan Sapi Qurban di Garut Meningkat, Harga Jual Naik Hingga 30 Persen

Koleksi Sapi di Penangkaran Margawati, Garut, mulai bobot 5 Kuintal hingga 1 Ton, Rabu (14/9/2014) Foto jmb

Gapura Garut,– Sejumlah pedagang ternak Sapi qurban di Garut, Jawa Barat mengakui penjualan Sapi potong menjelang Idul Adha yang tinggal satu hari besok terus mengalami peningkatan cukup signifikan jika dibandingkan penjulan Sapi potong pada tahun sebelumnya.

Selain peningkatan omset penjualan, diakui para penjual ternak Sapi, juga mengalami kenaikan harga juga dengan kenaikan hingga 30 persen setiap satu ekor Sapi yang laku terjual.

“Tahun lalu hagra Sapi potong perekornya dijual dengan harga 12 hingga 14 juta rupiah, kini tembus hinga 19 juta rupiah untuk ukuran Sapi yang sama”, Kata Aceng Yayat salah seorang penjual ternak Sapi di kawasan Margawati Kecamatan Garut Kota, Jumat (3/10/2014).

Menurutnya, bobot dan jenis Sapi poton tersebut sangat berpengaruh terhadap harga jualnya. “Saya juga menyediakan dua Jenis Sapi potong yang didatangkan dari jawa yaitu jenis sapi potong asal Madura yang dipatok dari mulai harga 14 juta hingga 16 juta rupiah perekornya , sementara untuk jenis Sapi metal dipatok hingga 20 juta rupiah”,ungkapnya.

Sementara itu kalangan petani peternak sapi lokal Garut hingga kini belum bisa memenuhi kebutuhan stok untuk kebutuhan hewan qurban tersebut.

Menurut para penjual Sapi, Kwalitas Sapi lokal Garut dari sisi harga masih dibawah kualitas Sapi yang didatangkan dari Jawa dan Madura.

“Para peternak Sapi di Garut kebanyakan lebih senang memelihara Sapi perah yang menghasilkan susu, sementara untuk dijadikan komsumsi hewan kurban kurang begitu diminati, selain itu jumlahnya juga terbatas”. Kata Ahmad penjual sapi yang lainnya.

Dibagian lain, pada musim kemarau ini para petani ternak sapi mengalami kesulitan untuk mendapatkan pakan ternak,sehingga terpaksa petrnak atau penjual sapi harus memberikan tambahan suplemen makanan dengan memberikan vitamin pada sapi peliharaannya.

Untuk mendapatkan kualitas sapi yang tetap prima , sehingga harga jual ke konsumen tetap tinggi, karena jika sapi dalam kondisi tidak sehat tidak dapat dijual untuk kebutuhan hewan qurban.***Irwan Rudiawan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *