UMKM

Burayot Pancawarna, Inovasi Baru Ratu UMKM Garut

Irma Ridiawati saat menunnukan keterampilannya mengemas Cipuk, Foto jmb
Irma Ridiawati saat menunnukan keterampilannya mengemas Cipuk, Foto jmb

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Dengarkan Berita”]

Gapura  UMKM ,- Inovasi tiada henti itulah yang menjadi spirit seorang perempuan muda di Kabuparen Garut Jawa Barat ini. dikalangan para penggiat Usaha Miko Kecil Menengah (UMKM) Kabupaten Garut sosok yang satu ini seringkali dijuluki Ratu UMKM karena aktifitasnya dibidang kuliner dan kegiatan usaha kecil menengah yang tidak pernah dilupakanya.

Adalah Irma Ridyawati, janda anak dua ini memang layak dijuluki ratunya UMKM Garut mengigat sejumlah kuliner yang lahir dari tangan kreatifnya sudah banyak mewarnai pasar kuliner Kabupaten Garut, sebut saja “Cipuk” atau Cireng Kerupuk, “SAGA” (saroja Garut), Abon Ikan Peda (Abonda), serta beberapa jenis kuliner lainnya yang terus ia geluti hingga berhasil diterima pasar kuliner Garut.

Belakangan Irma kembali merilis produk Inovasi makanan tradisional yang telah nyaris dilupakan orang kebanyakan, kini berhasil dibangkitkan kembali berkat tangan inovative irma yang menjadikannya jenis makanan tradisional tersebut serasa baru dan unik.

Mengaku terinspirasi dari booming batu akik Pancawarna di Kabupaten Garut, beberapa waktu lalu, Irma pun menjadikan kue tradisional burayot yang menjadi objek inovasinya. Jika biasanya burayot diproduksi warga untuk kebutuhan hajatan atau panganan sambilan sehari-hari, ditangan Irma Kue Burayot ki bertengger digerai dan toko oleh-oleh Garut dengan beraneka warna yang ia berinama “Burayot Pancawarna”,  karena memiliki warna pilihan yang disesuaikan dengan rasa.

Irma sipemilik merek dagang “Bulilis” alias Burayot Amis Geulis, dirinya telah memperkaya kekuatan Burayot senagai makanan tradisional dengan memodifikasinya menjadi aneka warna dan kaya raya. Jika semula Burayot hanya rasa original berwarna kecoklatan seperi kue cucur yang telah banyak kita jumpai, kini Burayot Pancawarna memiliki warna beragam sesuai dengan varian rasa yang diciptakan Irma.
Dengan pemanis gula merah asli Garut, pilihan warna lain diciptakan Irma dengan menambah sari pandan sehingga tampiilan Burayot menjadi warna hijau. Sementara untuk Burayot warna biru dengan ciri khas rasa mentol, dan warna pink dengan rasa stroberi, serta Burayot warna hitam.
Irman menegaakan bahan dasar pembuatan Burayot masih tetap mengikuti resep aslinya yaitu menggunakan, gula merah, minyak kelapa, kacang tanah, dan tepung beras. Kecuali untuk Burayot warna hitam, Irma mengaku menggunakan beras hitam dan untuk Burayot warna lainnya hanya penambahan pewarna makanan sesuai rasa yang disajikan.
“Memang terinspirasi dari booming  batu akik Pancawarna, makanya saya  mencoba membuat varian baru untuk warna maupun rasa dan alhamdulillah banyak yang merespon dan terus memesannya”, Kata Irma kepada wartawan baru-baru ini.
Irma yang tinggal di Garut ini, mempersilahkan siapun  Anda untuk mampir dan berkunjung ke Kedai Burayot, di Kampung Cilageni RT 003, RW 011, Desa Karangtengah, Kecamatan Kadungora, Garut.
“Bagi yang ingin merasakan lezatnya Burayot Bulilis Pancawarna dapat memesannya langsung atau mampir dikedai kami. Kue Burayot ini merupakan jenis kue oleh-oleh khas dari Garut, sehingga hanya dapat dijumpai di Garut untuk saat ini”, Ungkap Irma meyakinkan.
Sementara itu untuk harga,  Irma, mematoknya hanya  Rp27 ribu untuk satu paket kemasan bambu (besek) dan khusus Burayot warna hitam dipaktok Rp35 ribu satu paket karena bedanya bahan baru yang dibuat.
“Burayot warna hitam memang lebih mahal, karena bahan dasar beras hitam memang cukup mahal dan sulit didapat saat ini, namun rasanya juga sedikit berbeda terasa lebih lezat dan kenyalnya terasa” ucapnya.
Ini dia no kontak yang biasa diakses langsung untuk pemesanan atau informasi lebih lanjut Hot Line 081310997846.Pin BB 53B9844D.***TG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *