SOSIAL POLITIK

Soal Netralitas TNI di Pilkada Ini Kata Dandim 0611 Garut

gambar dokumen

Gapura Garut , –Dandim  0611 Garut, Letkol Inf. Asyraf Azis menyatakan  seluruh anggota TNI yang bertugas di wilayah Kodim 0611 Garut selama Pilkada Garut 2016 dijamin dengan netralitasnya. Pernyataan tersebut disampaikan Dandim Garut menyusul adanya bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Garut dalam Pilkada Garut Juni 2018 nanti diketahui berlatar belakang sebagai Purnawirawan TNI dan keluarga besar tentara (KBT).

“netralitas TNI dalam Pilkada 2018 akan selalu diingatkan kepada seluruh anggota dan diaktulisasikan seutuhnya dengan tidak mendukung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Garut.”tegas Letkol Inf. Asyraf Azis kepada wartawan, Kamis (11/1/2018).

Ia  menjamin penuh jika seluruh anggota TNI aktif yang bertugas di wilayah Kodim 0611 Garut akan menjaga netralitas dan tidak melakukan hal-hal yang melanggar aturan yang berlaku selama ini.

“Posisi TNI tentu saja netral, tidak akan mendukung salah satu pasangan calon atau lebih meski kita ketahui bersama bahwa ada pirnawirawan TNI dan keluarga besar TNI yang ikut andil dalam Pilkada Garut tahun 2018 ini. Kita akan memonitor setiap langkah gerak anggota dan tentunya akan senantiasa mengingatkan agar tidak terlibat dalam politik praktis, karena hal tersebut memang dilarang,” ungkapnya.

Asyraf menyebut selama kegiatan Pilkada berlangsung pihaknya tidak fokus pada pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Garut, namun lebih kepada menciptaka situasi wilayah yang kondusif selama pelaksanaannya. Pasca proses pendaftaran bakal calon, pihaknya hingga saat ini terus melakukan monitoring wilayah, baik melalui bintara pembina desa maupun anggota intelejen yang disebar disejumlah wilayah di Kabupaten Garut.

“Kita terus melakukan pemetaan potensi kerawanan di Kabupaten Garut selama kegiatan Pilkada karena tentunya ada aroma persaingan didalamnya. Oleh karena itu waktu kita itu lebih banyak untuk menciptakan situasi wilayah Garut yang kondusif dengan melakukan pemetaan potensi ancaman dan juga menyelesaikan permasalahan tersebut sebagaimana diperintahkan komando atas, tidak untuk mendukung salah satu pasangan calon,” tuturnya.

Dandim juga mengungkapkan bahwa potensi kerawanan selama proses kegiatan Pilkada Garut cukup tinggi, apalagi jika berkaca pada kegiatan Pilkades serentak sebelumnya yang hingga menyebabkan korban jiwa. Hal tersebut menjadikannya lebih waspada agar kasus serupa tidak kembali terjadi di Kabupaten Garut dengan melakukan deteksi dan cegah dini lebih dalam.

“Selama Pilkada ini kita sangat mewaspadak orang-orang yang ingin memanfaatkan situasi ini untuk kepentingan pribadi atau kelompok dengan memunculkan isu pribadi, kelompok, hingga sara. Oleh karena itu kita akan lebih memaksimalkan fungsi Babinsa di Koramil dalam kegiatan monitoring di wilayah, dimana saat menemukan sesuatu langsung melakukan pencegahan lalu pelaporan,” jelasnya.

Proses laporan dari para Babinsa sendiri, dikatakan Dandim, akan dilaporkan ke komando atas dan setiap prosesnya pun akan tetap mengkedepankan proses hukum yang berlaku.

“kami tidak bisa jalan sendiri, sehingga akan tetap berkoordinasi dengan instansi samping untuk menciptakan situasi Garut lebih kondusif. Harapan kita agar selama proses kegiatan Pilkada ini semua berjalan lancar dan kondusif, dan hal tersebut harus didukung dan dilaksanakan oleh semua pihak. Jangan sampai lah terjadi hal yang tidak diinginkan di Garut,”tukasnya.***Margogo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *