SOSIAL POLITIK

Derita Pembengkakan Organ Tubuh Bocah Ini Tergolek Lemah

Gapura Purwakarta , – Seorang bocah laki laki berusia 7 bulan, warga Kp Citalaga Rt 02/07 Kec Bojong, Purwakarta Jawa barat menderita penyakit aneh, berupa pembengkakan organ tubuh; perut, alat kemaluan hingga kaki.

Gejala penyakit aneh yang mendera anak bungsu pasangan Naya dan Ny Eti ini, mulai terlihat sejak muhamad irfan menginjak usia 3 bulan, meski kondisi perutnya terlihat seperti kembung, tetapi untuk BAB masih lancar, namun bocah muhamad irfan sering menangis merasakan sakit.

Hingga kabar baik menghampiri keluarga yang sehari-hari bekerja buruh bongkar muat pasir. Relawan Rupa (Rustandie-Fuad BM) berkunjung ke rumah Naya dan langsung memboyong balita M Irfan ke RS Siloam Purwakarta, Jumat (24/11/2017) malam.

Imang, relawan Aliansi Sahabat Rustandie (Asri) mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan relawan Fuad BM bergerak cepat memboyong balita M Irfan ke Siloam.

“Relawan ASRI di Bojong berkoordinasi dengan Tim ASRI Kabupaten dan Relawan Fuad kemudian ditindaklanjuti dengan menjemput pasien kerumahnya lalu diboyong kesini,” katanya di rumah sakit Siloam semalam.

Sulis, Relawan FSPMI menegaskan, aksi spontanitas massa buruh FSPMI dilandasi karena peduli terhadap masyarakat.

” Kita di FSPMI diajari agar memerhatikan masyarakat. Fokus kita, rakyat. Gimana cara melayani rakyat secara cepat, terlebih membutuhkan uluran tangan kita,” ujarnya.

Ditanya aksi nyata terkait pencalonan Fuad BM sebagai Balonwabup di Pilkada 2018, Sulis tidak mau terlalu tahu urusan politik. “Fokus kita rakyat. Tak ada yang lain,” kata dia.

Meskipun demikian, diungkapkan dia, massa buruh FSPMI sudah mengetahui terkait wacana bosnya itu akan nyalon.  “Hehe, iya tahu Komandan (panggilan Fuad) akan dipasangkan dengan Pak Rustandie. Kabar itu sudah diketahui kalangan buruh FSPMI,” ujarnya.

Naya, bapak balita M Irfan berterima kepada relawan Rupa yang telah mengirimkan Irfan ke Siloam untuk ditangani tim medis. “Hatur nuhun kasadayana,” ucap Naya.

Naya mengungkapkan, Irfan terlahir dengan kondisi normal. Memasuki usia 2 bulan, Irfan terserang sakit demam. “Awalnya mah itu,” ucapnya.

Naya bahkan menganggap Irfan sakit biasa. Namun, gejala aneh muncul usia 3 bulan hingga 7 bulan ini, perut Irfan terus membesar seperti ibu hamil. 

“Sejak itu sampai sekarang Irfan baru diperiksakan medis satu kali ke RSUD Bayu Asih. Sejak itu tak lagi berobat karena tak ada biaya,” ujar orang tua M Irfan yang sehari hari sebagai buruh bongkar muat pasir itu.

Diagnosa medis Bayu Asih saat itu pun tak jelas. Pemeriksaan terhenti karena terbentur biaya. “Saya bukan peserta Jamkesda dan BPJS. Masuk jalur umum, bayarnya dari mana? Makanya sudahlah diobati ala kampung saja,” ujarnya frustasi.

Hingga kabar baik menghampiri pasutri Eti dan Naya pada Jumat (24/11/2017) setelah relawan Rupa berkunjung dan memboyongnya ke Siloam. “Mudah mudahan jenis penyakit teridentifikasi dan segera diambil tindakan medis untuk kesembuhan Irfan. Hatur nuhun kasadayana,” pungkasnya.***Alex

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *