SOSIAL POLITIK

Jumlah Kebakaran di Garut Masih Tinggi Selama Kemarau Ini

Kobaran Api terus melumat habis bangunan rumah warga foto dokumen

Gapura Garut,- Musim kemarau panjang mulai dirasakn dampak langsung oleh warga di Kabupaten Garut, Jawa Barat, setidaknya jumlah kebakaran yang menimpa pemukiman warga di Garut cukup tinggi pada musim kemarau ini yang berlangsung mulai bulan Agustus tahun ini, tercatat terjadi 57 peristiwa kebakaran.

“Sudah tercatat 57 peritiwa kebakaran hanya dalam waktu satu bulan terakhir ini,” kata Aji Sukarmaji kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Garut, Selasa (29/8/2017).

Menurut Aji  pihaknya berupaya semaksimal mungkin untuk menanggulangi kebakaran. Salah satunya dengan membentuk satuan relawan kebakaran (satlakar) yang berasal dari warga.

“Agustus tahun lalu angka kebakarannya mencapai 111. Memang ada penurunan tapi kami juga terus sosialisasi agar bisa lebih ditekan,” ungkapnya.

Ia menurutkan selama ini  Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung telah bekerjsama untuk melatih satlakar. Pihaknya telah membentuk tiga satlakar dan telah diberi pelatihan pemadaman.

“Tiga satlakar yang sudah ada yakni di Kelurahan Ciwalen, Kelurahan Muara Sanding Kecamatan Garut Kota, dan Desa Tarogong Kecamatan Tarogong Kidul,” katanya.

Pelatihan yang diberikan, Imbuhnya, berupa cara pemadaman api jika ada kebocoran tabung gas. Teknik yang sederhana pun bisa dipraktikan oleh satlakar jika terjadi kebakaran.

“Jika hanya mengandalkan petugas pemadam akan sulit. Dengan partisipasi warga, kebakaran bisa diminimalisir,” ujarnya.

Pihaknya lanjut Aji telah menargetkan semua desa bisa memiliki satlakar dengan minimal jumlah anggota sebanyak 10 orang. Namun pada 2018, Disdamkar baru akan merekrut satlakar di 19 kecamatan saja.

“Sekarang memang baru di tiga desa dengan 30 relawan. Idealnya memang ada di tiap desa. Tapi minimal di satu kecamatan ada satu atau dua desa yang punya satlakar ini,” ucapnya.

Aji menyatakan  kebakaran yang sering terjadi pemukiman warga disebabkan beberapa faktor. Penyebab yang paling banyak terjadi yakni dari arus pendek listrik, kebocoran regulator tabung gas, dan terakhir dari tungku api.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *