SOSIAL POLITIK

Banjar Institute Nilai Kesejahteraan di Kota Banjar Belum Merata

Diskusi yang di Gelar Banjar Institute berlangsung melibatkab banyak elemen masyarakat,foto Hermanto

Gapura Kota Banjar ,-  Puluhan warga dari perwakilan berbagai elemen masyarakat mengikuti acara santunan Yatim Piatu, Dialog Interaktif, dan Buka Puasa bersama, Rabu (21/6/2017) sore.

Acara yang digelar oleh Banjar Institute ini bertempat di Meeting Room salah satu Rumah Makan di jalan Husein Kartasasmita Kota Banjar.

Dialog yang mengangkat tema “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia ini pun dihadiri oleh Wakil ketua DPRD Kota Banjar, Nana Suryana, Ketua Himpinan Pengusaha Nahdliyin, Gunawan Abdul Jawad, perwakilan pejabat dari Bappeda Kota Banjar dan perwakilan kelompok masyarakat, mulai dari buruh, anak jalanan, dan mahasiswa.

Direktur Banjar Institute, Wahidan mengatakan, kegiatan ini dalam rangka membedah dan mengevaluasi pembangunan kesejahteraan ekonomi masyarakat.

“LPE (Laju Pertumbuhan Ekonomi) Kota Banjar tiap tahunnya mengalami trend yang posisif, hanya penerima manfaat dari itu baru segelintir orang saja yang menikmatinya,” ujarnya.

Ia menambahkan, jika dilihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS), angka rasio Gini menurun di level 0,32 pada tahun 2014. Namun menurutnya, hal ini tidak merefleksikan ketimpangan ekonomi di Kota Banjar membaik, sehingga jurang ketimpangan ekonomi masih sangat menganga.

“Hitungan indeks Gini disini hanya menggunakan variabel pengeluaran atau agregat konsumsi masyarakat saja, artinya indeks Gini tidak menghitung pendapatan perkapita, atau kekayaan yang di miliki setip orang sehingga kondisi sekarang ini jika disimulasikan 5 persen jumlah penduduk Banjar menguasai 80,70 persen kekayaan daerah Kota Banjar,” imbuhnya.

Kendati demikian, Wahidan berharap kedepannya formulasi kebijakan Pemerintah Kota Banjar dapat di konsentrasikan pada sektor ekonomi kerakyatan, pertanian dan pengembangan sumber daya manusia sehingga dapat memperbaiki kualitashidup seluruh lapisan masyarakat. 

“Semoga dengan bulan suci yang penuh berkah ini pintu langit terbuka dan dapat menggerakan hati para pembuat kebijakan, sehingga kesejahteraan seluruh umat dapat terwujud,” pungkasnya.***Hermanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *