SOSIAL POLITIK

Pemkab Garut Masih Tunggu Ketetapan Zonasi Berbahaya Banjir Bandang

Wakil Bupati Garut Helmi Budiman bersama CEO Rumah Zakat Nur Efendi saat Peletakan Batu Pertama, foto jmb

Gapura Garut ,- Pemerintah Kabupaten Garut hingga saat ini telah mengantisipasi pembangunan rumah bagi warga yang selama ini tinggal di Zona merah atau lokasi rawan bahaya banjir bandang pada saat musim hujan tiba.

Antisipasi pengadaan rumah tersebut bersamaan dengan pengadaan rumah bagi para pengungsi banjir bandang yang mendapatkan prioritas rumah hunian karena selama ini masih berada dipenampungan sementara semenjak bencana banjir bandang Garut melanda.

Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menyebutkan jumlah total keseluruhan rumah yang dibutuhkan untuk relokasi sebanyak 1303 unit. Hanya saja 874 unit yang menjadi prioritas utama. Sisanya akan diberikan kepada warga yang rumahnya berada di zona merah.

“Beberapa lokasi berbahaya itu seperti di Paminggir, Pakuwon, Cimacan, dan Lapang Paris. Tapi kami masih menunggu zonasinya dari BBWS Cimanuk. Untuk prioritas kedua ini kami tak bisa menjamin apakah banjir lagi atau tidak,” kata Helmi Kepada wartawan, Rabu (31/5/2017).

Menuruutnya terkait teknis pembagian rumah tapak, Helmi meyakinkan jika pihaknya sudah memperhitungkan segala kendalanya. Pemda Garut  telah belajar banyak dari bencana Aceh saat akan membagikan rumah bagi korban bencana.

“Pemda sudah susun rencana agar minimalisir persoalan. Ada prioritas pengelompokan misal warga di Cimacan tempatnya dimana. Nanti akan dikocok dan dihadiri saksi dari pengadilan,” ungkapnya.

Sementara itu kebutuhan lahan untuk kekurangan rumah tapak, kata Helmi, membutuhkan seluas 11 hektare. Saat ini pihaknya tengah memproses pembelian lahan seluas 3 hektare. Sebanyak 2 hektare lahan akan dibangun 100 rumah yang merupakan bantuan dari Qatar Charity.

“Jadi nanti sisa rumah tapak yang belum dibangun akan ditempatkan di sana. Kami sedang beli lahan di Ciroyom, Tarogong Kaler. Dari 11 hektare itu juga ada bantuan rumah dari BNPB,” ucapnya.

Sejumlah rumah yang kini dalam proses pembangunan, imbuh  Helmi, diprediksi bisa ditempati pada bulan Desember. Rumah susun pun kini sedang dalam proses dan akan selesai di bulan Desember. Pembelian lahan sendiri Pemkab Garut akan menyiapkan dana sebesar Rp 16 miliar untuk 11 hektare lahan.***TGM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *