SOSIAL POLITIK

Pemkab Garut Perioritaskan 874 Rumah Tapak Pengungsi Banjir Bandang

Helmi Budiman Wakil Bupati Garut, foto istimewa

Gapura Garut , – Sedikitnya diperlukan 874 rumah tapak bagi para pengungsi banjir bandang Kabupaten Garut yang hingga kini masih berada ditempat tempat penampungan sementara.

Menurut Wakil Bupati Garut Helmi Budiman selain bagi para pengungsi, Pemkab Garut juga menyiapkan rumah tapak untuk warga yang menempati wilayah berbahaya.

“Dari hasil validasi dan verifikasi yang dilakukan, kebutuhan rumah yang dibutuhkan mencapai 874 unit. Jumlah tersebut menjadi prioritas utama penyediaan rumah,”Kata Helmi saat ditemui dirumah dinasnya, Selasa (30/5/2017).

Helmi menyebut dari 874 unit yang dibutuhkan, sudah 439 unit terpenuhi berdasarkan kesanggupan para NGO atau pihak pemberi bantuan.

“Kesanggupan dari para NGO sudah 439 unit kini dalam proses pembangunan,” Ucapnya.

Kekurangan rumah tapak, tutur Helmi sebenarnya sudah terpenuhi baik bantuan dari pemerintah maupun lembaga swasta. Namun realisasinya dilakukan bertahap dalam penyediaan rumah tersebut.

“Kami ingin secepatnya (pengungsi pindah). Soalnya di penampungan jadi beban pemerintah. Makin cepat pindah makin ringan (beban pemerintah). Tapi dalam pelaksanaannya bantuan itu bertahap,” ujarnya.

Sementara jumlah total keseluruhan rumah yang dibutuhkan untuk relokasi sebanyak 1.303 unit. Dari sebanyak itu, hanya 874 unit yang menjadi prioritas utama. 

“Sisanya akan diberikan kepada warga yang rumahnya berada di zona merah. Beberapa lokasi berbahaya itu misalnya seperti di Paminggir, Pakuwon, Cimacan, dan Lapang Paris. Tapi kami masih menunggu zonasinya dari BBWS Cimanuk. Untuk prioritas kedua ini kami tak bisa menjamin apakah banjir lagi atau tidak,” ujarnya.

Terkait teknis pembagian rumah tapak, Helmi menyebut pemerintah sudah memperhitungkan segala kendalanya. Pihaknya telah belajar dari bencana Aceh saat akan membagikan rumah bagi korban bencana.

“Pemda sudah susun rencana agar minimalisir persoalan. Ada prioritas pengelompokan misal warga di Cimacan tempatnya dimana. Nanti akan dikocok dan dihadiri saksi dari pengadilan,” katanya.

Helmi menyebut kebutuhan lahan untuk kekurangan rumah tapak seluas 11 hektare (Ha). Saat ini pihaknya tengah memproses pembelian lahan seluas 3 ha.

“Sebanyak 2 ha lahan akan dibangun 100 rumah yang merupakan bantuan dari Qatar Charity. Jadi nanti sisa rumah tapak yang belum dibangun akan ditempatkan di sana. Kami sedang beli lahan di Ciroyom, Tarogong Kaler. Dari 11 hektare itu juga ada bantuan rumah dari BNPB,” ucapnya.

Ia memprediksi sejumlah rumah yang kini dalam proses pembangunan bisa ditempati pada bulan Desember mendatang. Helmi menambahkan, rumah susun pun sedang dalam proses dan akan selesai di bulan Desember. 

“Pembelian lahan sendiri Pemkab Garut akan menyiapkan dana sebesar Rp16 miliar untuk 11 ha,” imbuhnya.***Bro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *