SOSIAL POLITIK

Rencana Pengaktifan Kembali Jalur Kereta Api Cibatu-Garut-Cikajang Belum Ada Tindak Lanjut

Sasak Gantung di Jl Ciwalen, Garut, jadi saksi bisu lain dari perkeretaapian di Garut. Di atas Sasak Gantung, pemandangan klasik berupa KA “Si Gombar” dari Cibatu dengan gerbong pendek, tengah menunggu sinyal dibuka.
(Foto Istimewa)

Gapura Garut ,- Rencana PT KAI bersama Kementerian Perhubungan yang akan kembali mengaktifkan jalur non aktif kereta api jurusan Cibatu-Garut-Cikajang disambut baik pemerintah Kabupaten Garut. Namun wacana tersebut menurut pihak pemda Garut hingga kini belum ada tindak lanjut yang jelas.

Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, menyebutkan Pemkab sangat berharap aktivasi kereta bisa secepatnya dilakukan. Namun ia juga kurang mengetahui skema yang harus dilakukan Pemkab jika ingin mengaktifkan jalur yang telah berhenti pada tahun 1982 itu.

Helmi mengatakan warga Garut sangat antusias terhadap rencana aktivasi. Bahkan ia sering mendapatkan pertanyaan dari warga masyarakat yang tempat tinggalnya diatas lahan PT KAI mengenai rencana pengaktifan kembali jalur KA di Garut.

“Sebagian warga sangat menanti. Tapi sebagian lagi juga ingin kepastian karena rumahnya atau lahan sawahnya berdiri diatas tanah PT KAI,”Kata  Helmi kepada wartawan di Cipanas Garut, Rabu (22/3/2017).

Menurutnya, kehadiran kembali jalur kereta di Garut-Cibatu-Cikajang diyakini akan ikut mendongkrak pertumbuhan ekonomi Garut. Apalagi pertumbuhan ekonomi Garut pada 2015 menjadi yang ketiga terendah di Jawa Barat sebesar 4,2 persen.

“Dengan moda transportasi yang baik diharapkan akan mengundang banyak investor masuk. Hasil pertanian dan wisata di Garut akan semakin berkembang,” katanya.

Jikahanya mengandalkan armada angkutan jalan raya, tambah Helmi, akan sulit mengejar ketertinggalan yang ada. Untuk itu, diperlukan moda transportasi alternatif.

“Namun kami juga mempertanyakan skema yang harus dilakukan untuk aktivasi ini. Kami juga baru tahu jika Pemkab yang harus usulkan. Sampai 2018 saja belum ada kegiatan lagi untuk aktivasi ini,” Tururnya.

Sejauh ini lanjut Helmi pihaknya telah menerima dua opsi jika aktivasi dilakukan. Pertama dengan menggunakan jalur yang lama. Kedua dengan membuka jalur lama, namun saat memasuki wilayah perkotaan menggunakan jalur baru.

Sementara itu Kasi Kelaikan Jalur Pembangunan Kereta Api Wilayah I Dirjen Perkeretapian Kementerian Perhubungan, Santoso Sinaga, mengungkapkan, untuk wilayah  jawa Barat jalur yang menjadi prioritas untuk diaktivasi yakni jalur kereta Rancaekek-Tanjungsari.

“Reaktivasi Cibatu-Garut-Cikajang belum masuk sampai program di 2018. Sedangkan untuk reaktivasi Rancaekek-Tanjungsari tahun lalu sudah diprogramkan. Tinggal menunggu pembebasan lahan dari PT KAI,” ujar Santoso.

Aktivasi jalur kereta Cibatu–Garut-Cikajang, Santoso menyarankan pemda dan pusat harus duduk bersama. Apalagi belum ada keputusan terkait trase yang akan digunakan.

Berdasarkan kajian yang telah dilakukannya, dana yang dibutuhkan untuk reaktivasi jalur Cibatu-Garut-Cikajang ini membutuhkan Rpv2,3 triliun. Jumlah sebesar itu karena harus memperbaiki rel yang telah rusak termasuk memperbaiki sejumlah jembatannya.***Marwij

3 Comments

  • iing September 18, 2017

    Ass pa kapan dbangun jalur kereta cibatu garut cikajang .

  • Rahmat Sumirat Juni 26, 2018

    Kapan kepastian jalur itu aktif

  • Rahmat Sumirat Juni 26, 2018

    Kapan kepastian jalur itu aktif

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *