SOSIAL POLITIK

Perubahan SOTK, BKBPIA Purwakarta Berubah Menjadi Dinas

Seluruh Keluarga Besar BKBPIA Purwakarta berpoto bersama, foto Deni
Seluruh Keluarga Besar BKBPIA Purwakarta berpoto bersama, foto Deni

Gapura Purwakarta ,- Berdasarkan perubahan Srtuktur Organisasi Tata Kelembagaan (SOTK) yang baru, keberadaan Badan Keluarga Berencana Perlindungan Ibu dan Anak (BKBPIA) Kabupaten Purwakarta kini tinggal menghitung hari.

Pada perubahan SOTK baru tersebut Badan yang menangani keluarga berencanana dan perlindungan Ibu dan anak tersebut kini menjadi dinas. 

Sejalan dengan itu para  kader Tenaga Penggerak Desa dan Pos KB Desa selaku penggerak dilapangan harus tetap solid  dan terus meningkatkan kemampuannya dibidang sumber daya manusia (SDM).

“Tingkatkan kemampuan Kader TPD dan Pos KB Desa sesuai tuntutan dan kebutuhan saat ini. Sebab sisa PPM tahun 2016 akan menjadi pekerjaan rumah di tahun 2017 mendatang,” Kata Carma Rukhiat Kepala BKBPIA Kabupaten Purwakarta disela-sela peringatan Hari Ibu dan Pembinaan Kader TPD dan Pos KB Desa di Kantor BKBPIA Purwakarta, Kamis (22/12/2016).

Prakiraan Permintaan Masyarakat (PPM) tahun 2016 hampir mencapai 100 persen, namun di tahun 2017 mendatang para pelaku KB untuk berinovasi dan terus berupaya agar PPM mencapai 100 persen. Kecuali itu, para pelaku KB di lapangan, juga harus menjadi contoh masyarakat terutama dibidang pengendalian kependudukan.

Dalam melaksanakan tugasnya di lapangan, lanjut Carma Rukhiat, menjelaskan, bahwa TPD dan Pos KB Desa tentunya harus dibarengi dengan keikhlasan. Sehingga, PPM tahun 2017 mendatang tidak menjadi beban.

“Keberhasilan program KB di Kabupaten Purwakarta, tergantung dari TPD dan Pos KB Desa yang notabene sebagai ujung tombak Pemerintah Kabupaten Purwakarta.” jelasnya.

Intinya, lanjut  Carma Rukhiat, TPD dan Pos KB Desa sebagai pejuang pengendalian kependudukan dimasing-masing wilayah. Tahun 2017 sudah tidak menjadi Badan tetapi menjadi Dinas.

“Artinya, tanggung jawab TPD dan Pos KB Desa langsung ke dinas, kata Carma sambil menambahkan, BKBPIA akan berubah nama menjadi DPKKB.” Ujarnya.

Namun, Carma Rukhiat berharap, para Kepala Desa (Kades) turut memperhatikan keberadaan kader TPD dan Pos KB Desa dalam melaksanakan aktifitasnya di desa masing-masing. Ia juga berharap, kedepan bisa terbentuk Kampung KB disetiap kecamatan bahkan di setiap desa memiliki satu Kampung KB.

” Saya ucapkan terima kasih kepada TPD dan Pos KB Desa serta pelaku KB lapangan lainnya, atas kerjasama yang baik di tahun 2016 ini.” harapnya.

Sementara Kabid KB BKBPIA Hj Tuti Ellyani S.Pd. M.Si sebelumnya mengatakan, bahwa pencapaian peserta KB baru di Purwakarta menunjukan trend peningkatan, baik melalui alat kontrasepsi (alkon) hormonal maupun nonhormonal. Namun demikian, di tahun 2017 mendatang, jajaran akan terus berupaya agar pencapaian PPM melebihi target.

Pencapaian peserta KB baru secara keseluruhan yang dilaksanakan di 17 wilayah kecamatan dan 192 desa dan keluarahan di Kabupaten Purwakarta hingga November 2016, telah mencapai 95 persen lebih. Dengan rincian, alkon IUD teralisasi 98,66 persen atau 2.444 dari PPM 2477. MOW 74 persen atau 353 dari PPM 477, MOP 160 persen atau 8 dari PPM 5 akseptor.

Dan alkon Kondom 43,32 persen atau 692 dari PPM 1.595 akseptor. Sedangkan untuk alat kontrasepsi hormonal, terang Tuti Ellyani, alkon Implant terealisasi 58,67 persen atau 2.730 dari 4.653 akseptor. Suntik 95,73 persen atau 14.549 dari PPM 15.197 akseptor dan PIL 124,62 ;persen atau 7.086 dari PPM 5.686 akseptor.

Baik Carma Rukhiat maupun Tuti Ellyani berharap, sisa waktu yang masih ada bisa dimanfaatkan untuk terus berupaya meningkatkan realisasi sesuai PPM, kecuali untuk MOW yang sudah tidak mungkin dilaksanakan lagi. 

“Kami akan terus berupaya agar program KB di Kabupaten Purwakarta sukses secara maksimal.” Pungkasnya.***Deni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *