SOSIAL POLITIK

Tiga Sektor Unggulan Garut Siap Hadapi MEA

Chocodot salah satu Produk Hasil UKM/IKM Kabupaten Garut yang menjadi Unggulan Produk Garut, Foto Istimewa
Chocodot salah satu Produk Hasil UKM/IKM Kabupaten Garut yang menjadi Unggulan Produk Garut, Foto Istimewa

Gapura Garut ,- Tiga sektor andalan Kabupaten Garut Dalam menghadapi Masyarat Ekonomi Asean (MEA), diharapkan akan memberikan keuntungan nyata bagi masyarakat dan pemerintah daerah sesuai raihan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto).

Ketiga sektor tersebut adalah pertanian dengan PDRB 39,11%, industri pengolahan 71,34 % dan pariwisata 3,29 %, sehingga pemerintah terus melakukan pembenahan sarana dan prasarana penunjangnya.

Ratu Ayu Dinar Wira Pertiwi Kasubid keuangan daerah, penanaman modal, industri dan perdagangan, koperasi dan umkm, serta pariwisata pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Garut, menyebutkan secara umum Kabupaten Garut telah melakukan berbagai persiapan dalam menghadapi MEA.

“Persiapan-persiapan yang dilakukan tersebut, selaras dengan strategi yang ditetapkan baik oleh pemerintah pusat maupun provinsi. Persiapan yang telah dilakukan adalah perbaikan infrastruktur fisik, peningkatan iklim usaha kondusif, reformasi kebijakan, peningkatan kualitas SDM,”Kata Ratu, Rabu (13/12/2016).

Menurutnya  dalam hal perbaikan infrastruktur fisik, Bupati Garut meluncurkan anggaran minimal 300 milyar per tahunnya khusus untuk pembangunan fisik seperti perbaikan jalan, pembuatan jalan baru, irigasi teknis, dan lain-lain.

“Untuk capaian kinerja perbaikan infrastruktur pada tahun 2015, tingkat kemantapan jalan diketahui melebihi target karena angkanya mencapai 70,69 % dari target awal sebesar 69,66 %.”Tuturnya.

Peningkatan iklim usaha kondusif lanjut Ratu juga dilakukan melalui kemudahan perizinan usaha yang dilayani secara terpadu oleh Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu serta berbagai regulasi yang digulirkan oleh Pemda untuk menjamin kepastian dan keamanan berusaha. 

“Berdasarkan data PDRB tahun 2014 yang dirilis BPS sektor yang paling berpotensi masih sektor pertanian kehutanan dan perikanan dgn kontribusi terhadap PDRB sebesar 39,11% dan yang kurang berpotensi pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang sebesar 0,05%,”Paparnya.

Terkait kesiapan masyarakat Garut dalam menghadapi MEA, Ratu menyebutkan kondisinya relatif sudah siap, secara khusus untuk dunia usaha seperti dodol, jaket kulit, kopi, sangkar burung, dan akar wangi yang merupakan produk unggulan Kabupaten Garut. 

“Kesiapan dari masyarakat usaha itu sendiri dibuktikan dengan banyaknya inovasi produk sesuai kebutuhan konsumen dan pangsa pasar seperti diversifikasi pangan, atau pengembangan inovasi pangan yang dilakukan,”Tandasnya.***Margogo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *