SOSIAL POLITIK

Rani Diky Chandra : Saya Terharu Dengan Harapan dan Doa-doa Warga

Rani Diky Cahndra saat dipeluk erat salah seorang warga, foto dok
Rani Diky Cahndra saat dipeluk erat salah seorang warga, foto dok

Gapura Seleberita ,- Rangkaian kegiatan menyapa warga  bertajuk “Sehari Bersama Teh Rani Diky Chandra,” dalam rangkaian Road For Love Rani Diky Chandra dimulai dengan menyisir sejumlah lokasi disekitar wilayah yang menjadi tujuan dan fokus kegiatan tersebut.

Rani yang belakangan dijuluki wonder woment Kota Tasik karena sepak terjangnya yang sangat getol dan gesit serta cekatan dalam menayapa warga  membuat kesan tersendiri cepat tertoreh dihati warga. Seperti bagi warga di Argasari, Cihideung Kota Tasikmalaya.

Pun demikian ketika kegiatan menyapa warga sehati bersama Teh Rani dimulai, antusias warga seketika tertuju pada Rani yang berparas cantik lembut dan keibuan. Tutur sapa serta celotehan Rani yang kadang juga meluncur spontan membuat warga gampang akrab dengannya dan tidak ada rasa canggung sedikitpun, malah segera berbaur berbagi rasa berbagi keluh kesah mulai suka hingga duka.

Rani seperti kebiasaannya Ia akan lebih dulu mempriortaskan bersilaturahmi dengan mengunjungi orang-orang yang sedang menderita sakit. Karena kebiasan rani dalam kepedulian terhadap sesama itulah ia diganjar Presisen Indonesia melalui Kementrian sosial sebagai penyandang Satya Lencana Kebaktian Sosial.

“Selepas bersilaturahmi dan menjenguk warga yang sedang sakit acara dilanjutkan dengan Sholat Magrib berjamaah dilanjutkan dengan Tausyiah sambil menunggu adzan Isya,” Kata Rani kembali menceritakan perjalannya menyapa warga di Argasari Cihideung Kota Tasikmalaya, Rabu (23/11/2016).

Acara dilanjutkan dengan tanya jawab semacam sambung rasa dengan warga, Lanjut Rani yang juga bersedia menjelaskan seputar tausyiah agama yang berkaitan dengan doa-doa dan bacaan surat pendek untuk anak-anak serta materi untuk kalangan remaja dengan memaparkan sejarah perjuangan Rasululloh SAW.

“Acara diakhiri dengan makan malam bersama warga dan baru selesai sekitar pukul 23.00 WIB.,” ucapnya.

Rani juga menuturkan kesannya saat menginap dirumah milik salah seorang warga bernama Apid seorang tukang Becak yang tinggal digubuk ukuran 3 x 6 meter dengan dinding bilik bambu dan lantai kayu sudah usang.

“Sungguh terharu, namun tetap nikmat melihat dan belajar banyak dari semangat hidup Pak Apid, meski tinggal digubug yang tidak terlalu luas dengan bekerja mengayuh becak, namun luar bias semangat hidupnya dalam mencari nafkah tidak mengenal lelah,” Tuturnya dengan mata berkaca-kaca.

Berulang kali Rani meneteskan air mata dan berucap haru dengan semangat dan perjuangan warga masyarakat ternyata perjuangan hidup mereka sangat berat dan penuh dengan tantangan.

“Saya terharu melihat keikhlasan mereka dalam menerima nasib kehidupan.. Kita belum tentu mampu seperti keluarga pak Apid itu. Tidak  ada sepatah katapun yang terucap berupa keluhan bahkan mereka terlihat bahagia bersama istri dan anak anaknya, “Tuturnya.

Ada cerita yang terus terekam oleh Rani ketika salah seorang anak perempuan Apid yang menemani Rani tidur, ia malah semalaman tidak tidur melainkan terus terjaga karena khawatir  tamunya dikerubuti nyamuk.

“Saya nangis dan memeluk dia. Dia bilang  Ibu saya sengaja saya tidak tidur karena takut ibu terbangun karena gigitan nyamuk dan selimut ibu terbuka. Masya Alloh saya nangis dan memeluk dia. Satu yang saya terus terngiang ketulusan hatinya menerima kunjungan saya, ia juga mendoakan semoga bapak terpilih menjadi walikota Tasik, Dia bilang mereka rindu pemimpin yang menyayangi mereka dengan tulus, Ia juga berulang kali mengatakan tidak menyangka jika saya bersedia bermalam  dan tidur di gubuk mereka,” Papar Rani dengan kembali berurai air mata.

Menjelang pagi hari usai sholat subuh berjamaah, Rani menyebutkan acara menginap dirumah warga tersebut dikahiri dengan membantu membersihkan lingkungan termasuk lingkungan sekitar rumah pak Apid.

“Dengan bergotong royong bersama warga dan para relawan kami melakukan kegiatan bersih bersih lingkungan dilanjutkan dengan sarapan pagi bersama-sama,” ucapnya.

Tiba saatnya kegiatanpun berakhir,  Rani bersama tim berpamitan diiringi doa dan tangisan haru  dari keluarga pa Apid dan juga warga sekitar.***TGM

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *