SOSIAL POLITIK

Kaderisasi Tingkat Madya PDIP Jawa Barat, Tajamkan Pengarusutamaan Gender

Yudha Puja Turnawan bersama para keder Madya saat pelatihan kader tingkat Madya PDIP Jawa Barat, foto dok
Yudha Puja Turnawan bersama para keder Madya saat pelatihan kader tingkat Madya PDIP Jawa Barat, foto dok

Gapura Bandung ,- Kegiatan Kederisasi tingkat Madya PDI Perjuangan Dewan Pimpinan Daerah (DPD)  Jawa Barat yang berlangsung mulai tanggal 9 hingga 14 Oktober 2016 di Panorama Lembang Hotel, Kabupaten Bandung dihadiri para perwakilan kader dari seluruh daerah di Jawa Barat.

Salah satu kader PDI Perjuangan asal Kabupaten Garut Yudha Puja Turnawan menyebutkan selama mengikuti kegiatan kaderiasi Partainya untuk tingkat Madya tersebut, banyak pengetahuan baru yang didapatkannya.

“Saya belajar banyak mengenai upaya percepatan pengarusutamaan gender melalui perencanaan dan penganggaran yang responsif gender, selama ini saya kurang paham atas amanat Pak Presiden Jokowi bahwa pengarusutamaan gender harus menjadi perhatian khusus dalam perencanaan dan penganggaran yang tertuang dalam permendagri 31 tahun 2016 tentang pedoman penyusunan APBD Tahun Anggaran 2017,” Tulis Yudha pada pesan yang diterima redaksi Gapura Media, Rabu (12/10/2016).

Menurut Yudha dalam rilisnya menjelaskan bahwa Anggaran Responsif Gender (ARG) adalah anggaran yang mengakomodasi keadilan bagi perempuan dan laki-laki dalam memperoleh akses, manfaat, berpartisipasi dalam mengambil keputusan dan mengontrol sumbersumber daya serta kesetaraan terhadap kesempatan dan peluang dalam menikmati hasil pembangunan.

“Penerapan Anggaran Responsif Gender ini merupakan strategi yang dibangun untuk mengintegrasikan gender menjadi satu dimensi integral dari perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan nasional,” Sebutnya.

Yudha menambahkan Anggaran Responsif Gender bukan fokus pada penyediaan anggaran pengarusutamaan gender semata akan tetapi lebih kepada mewujudkan keadilan bagi perempuan dan laki-laki.

“Semuanya sama memiliki hak dalam memperoleh akses, manfaat, berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan dan mempunyai kontrol terhadap sumber-sumber daya, serta mewujudkan kesetaraan bagi perempuan dan laki-laki dalam memilih dan menikmati hasil pembangunan ini,”Tegasnya.

Menurut Yudha selama mengikuti kegiatan Kaderisasi tingkat Madya tersebut dirinya bersama para peserta melakukan Napak tilas dengan mengunjungi sejumlah tempat yang memiliki sejarah secara emosial langsung dengan Bung Karno yang ada di Kota Bandung.

“Kami napak tilas digedung Indonesia menggugat, dimana digedung itu Bung Karno pada tanggal 2 Desember 1030 membacakan Pledoi Fenomenalnya yang berjudul Indonesia Menggugat sebagi pembelaan terhadap penangkapanya,” Tuturnya.

Selain mengunjungi gedung Indonesia Menggugat, para kader Madya PDI Perjuangan Jawa Barat tersebut juga mendatangi Monumen Penjara Banceuy, dimana dilokasi tersebut Bung Karno sempat dipenjarakan.

“Masih ada beberapa tempat lainya yang kami kunjungi seperi Rumah Peninggalan Ibu Inggit Garnasih, istri Bung Karno juga kami mengunjunginya,”Tukasnya.***TGM

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *