SOSIAL POLITIK

Insiden Bocah Hanyut, BPBD Garut Himbau Warga Lebih Mewaspadai Anak-anak

Tim SAR gabungan saat akan memulai melakukan pencarian, foto dok
Tim SAR gabungan saat akan memulai melakukan pencarian, foto dok

Gapura Garut ,- Peristiwa hanyutnya bocah Arif alias Muhammad Arifin Ilham (9) di sungai Cimanuk, pada Selasa 13 September 2016 dan baru ditemukan Kamis (15/9/2016), membuat  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut langsung menyampaikan himbauan agar  para orang tua tidak membiarkan anak-anaknya berenang di sungai dan sekitarnya.

Kasi Kesiapsiagaan pada BPBD Garut, Tubagus Agus Sofyan mengatakan sebaiknya para orang tua terus mengawasi dan tidak mengijinkan anak-anaknya berenang sembarangan di kawasan sungai.

“Dalam pengamatan kami saat ini sejumlah sungai di Garut bisa berubah menjadi deras dalam hitungan menit karena kondisinya yang tidak menentu akibat la nina. Bisa saja secara kasat mata arusnya tenang dan cuaca cerah, tapi yang harus diingat kita tidak pernah tahu bagaimana kondisi hulu sungai,” Ungkapnya kepada wartawan, Kamis (15/9/2016).

Agus menyebutkan saat ini cuaca sangat mudah berubah dari cerah menjadi mendung kemudian turun hujan ini akan memicu debit air makin cepat dan deras.

“Misalnya bisa saja di sekitar tempat anak-anak kita berenang cerah dan kondisi airnya tenang, tapi dihulu sungainya bisa tiba-tiba turun hujan dengan deras sehingga dalam hitungan menit kondisi arus sungai bisa tiba-tiba menjadi deras,”Tuturnya.

Jauh-jauh hari sebelum ada kejadian, lanjut Agus, pihaknya melalui media massa telah mengingatkan agar seluruh warga  meningkatkan kewaspadaan selama melakukan aktifitas di daerah sungai meski aliran sungainya terlihat biasa.

“Apalagi dikawasan  sungai yang pasirnya dimanfaatkan penambang untuk dijual, jika tidak memiliki kemahiran yang cukup untuk berenang sebaiknya tidak main-main karena akan mengakibatkan kecelakaan,”Jelasnya.

Agus mencontohkan titik awal lokasi hilangnya korban bocah yang hanyut tenggelam adalah lokasi yang biasa dilakukan penambangan pasir dari dasar sungai sehingga dimungkinkan adanya cedongan sisa galian atau akibat lainnya.

“Kondisi tersebut jelas akan mengakibatkan kecelakaan bagi yang mencoba berenang jika tidak bisa berenang. Kita dari BPBD tidak bisa mengawasi  seluruh sungai di Garut sehingga segala kemungkinan kecelakaan sangat mungkin terjadi kapanpun,”paparnya.

Selain itu, Agus juga meminta warga yang berada di sekitar sungai bisa ikut berkontribusi dalam menjaga keselamatan warga lainnya jika suatu saat ada  yang akan melakukan kegiatan di sungai.

“Dengan partisifasi warga akan dapat meminimalisir jatuhnya korban jiwa akibat kecelakaan didalam air atau setidaknya bisa mengingatkan agar tidak berenang di sungai jika tidak memungkinkan,”Pungkasnya.***Margogo

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *