
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran (Kabid Damkar) Dinas Kebersihan Dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Purwakarta Helmi Setiawan, foto Deni
Gapura Purwakarta ,- Kepala Bidang Pemadam Kebakaran (Damkar) Dinas Kebersihan Dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Purwakarta, Helmi Setiawan, menyebutkan phaknya masih membutuhkan lima kantor wilayah (Kanwil) Damkar.
“Untuk menjawab quick respon masyarakat, dalam penanganan cepat peristiwa kebakaran di 17 kecamatan membutuhkan banyak kantor wilayah. Intensitas kebakaran di 17 kecamatan tersebut tergolong sangat tinggi.”Kata Helmi Setiawan. Selasa (6/9/2016).
Menurut Helmi Intensitas kebakaran di 17 Kecamatan diwilayah Kabupaten Purwakarta meliputi kebakaran hutan atau ilalang serta kebakaran kawasan permukiman dengan potensi ancaman kebakaran tergolong tinggi.
“Setidaknya butuh lima kantor wilayah untuk Plered yang meliputi Kecamatan Plered, Tegalwaru, dan Kecamatan Maniis. Kemudian Kanwil Wanayasa meliputi Kecamatan Wanayasa, Bojong, dan Kecamatan Darangdan, berikutnya Kanwil Taringgul meliputi Kecamatan Pondok Salam dan Kec Kiara Pedes serta untuk Kanwil Cibatu meliputi Kecamatan Cibatu dan Kec Campaka, ditambah satu Kanwil lainnya yaitu Bungursari yang meliputi kawasan industri BIC,” Sebutnya.
Jumlah penduduk Purwakarta lanjut Helmi sudah mendekati 1 juta jiwa, sehingga berdasarkan standarisasi ideal ratio 100 ribu jiwa : 1 unit mobil Damkar.
“Saat ini di Purwakarta baru memiliki 5 unit mobil damkar, padahal idealnya harus memiliki 10 unit mobil damkar,”Ungkapnya.
Diakuinya, Rescue Damkar sejauh ini masih kerap menuai protes dari masyarakat terutama dari wilayah terluar di Purwakarta yang membutuhkan jasa damkar.
“Seperti jika terjadi kebakaran di wilayah Kecamatan Maniis, Bojong, dan di wilayah Kecamatan Cibatu, kita baru bisa menjangkaunya dengan memakan waktu satu jam kemudian,”Tuturnya.
Helmi berharap, jika kemudian nantinya terbangun Kanwil Damkar dilima wilayah tersebut, pihaknya tinggal menggeser kendaraan Damkar yang berada di Kanwil-Kanwil untuk menjangkau wilayah yang dilanda perstiwa kebakaran atau kebutuhan lainnya.
“Kalau kita bisa merespon cepat masyarakat, nantinya tidak akan ada lagi istilah warga masyarakat menyebut seperti “Polisi india”, dimana petugas Damkar tiba kelokasi, padahal api sudah padam,”Ucapnya.
Rencana tersebut tegas Helmi akan segera diusulkan, terlebih dahulu akan dirancang besaran biaya serta kebutuhan-kebutuhan pengadaan 5 unit Mobil Damkar, kantor serta personil.
“Saya akan ajukan lagi, mudah-mudahan disetujui legislatif.”Tukasnya.***Deni
Bagaimana Tanggapan Anda ?
Desain kemasan online gratis Coba Sekarang