SOSIAL POLITIK

Minim Inisiatif, Anggota DPRD Garut Dinilai Loyo

Ruang Rapat Paripurna DPRD Garut, foto Istimewa
Ruang Rapat Paripurna DPRD Garut, foto Istimewa

Gapura Garut ,- Kinerja para anggota DPRD Garut mulai mendapat sorotan kalangan masyarakat setempat. Para nggota DPRD Garut dinilai kurang produktif dan cenderung jalan ditempat dan minim inisiatif.

Mantan anggota DPRD Kabupaten Garut dua periode Haryono menilai para anggota DPRD Garut saat ini belum maksimal dan loyo dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

“Jangankan membuat Perda inisiatif, membuat catatan atau mengevaluasi berbagai kegiatan pemerintah saja, itu enggak muncul. Dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun terakhir sampai hari ini, saya tidak pernah mendengar,” Kata Haryono,Rabu (27/7/2016).

Menurutnya wajar jika banyak  kritikan yang menyebutkan anggota dewan saat ini tidak produktif. Bahkan cenderung mengarah kepada mengamankan kekuasaan.

“Meskipun kecenderungan tersebut sah-sah saja jika dibarengi dengan sikap yang kritis dan produktivitas kerja yang nyata”, tuturnya.

Saat ini lanjut Haryono semua hal menyangkut kepentingan masyarakat yang seharusnya diproteksi oleh suatu ketentuan berupa Perda, malah tidak terdengar. 

 Karena malas dan cenderung bicara kekuasaan, bicara koneksi, dan lain sebagainya. Bicara soal DPRD, tentu harus muncul produk-produk legislator,” ucapnya.

Kata Haryono semestinya para anggota dewan peka terhadap semua fenomena yang terjadi di masyarakat. 

“Harusnya kemampuan berpikir setiap anggota dewan lebih kaya bila dibandingkan dengan masyarakat pada umumnya. Namanya juga wakil rakyat. Tapi sayang, hal ini tidak dimanfaatkan dengan membuat suatu ketentuan,” Sesalnya.

Terkait minimnya perda inisiatif Haryono menyebutkan, Perda inisiatif bisa berasal dari aspirasi masyarakat kepada anggota DPRD, atau kepekaan anggota DPRD sebagai wakil rakyat terhadap suatu kondisi tertentu. 

“Apa yang dirasakan dari kondisi itu, kemudian dituangkan ke dalam suatu Perda sebagai bentuk proteksi atau pertandingannya”,tegasnya.

Haryono mencontohkan butuh kepekaan para anggota DPRD, misalnya di bidang pendidikan, seperti tingginya biaya saat siswa masuk sekolah, pemerataan guru ke sekolah serta masih banyak  persoalan lainnya.***TG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *