SOSIAL POLITIK

154 Warga Ciamis, Menderita Kanker Ganas, 15 Orang Meninggal Dunia

Hj. Ai Elah Syam Arifin, Ketua Yayasan Kanker Indonesia Cabang Ciamis, saat mengunjungi pasien kanker, foto Dedi
Hj. Ai Elah Syam Arifin, Ketua Yayasan Kanker Indonesia Cabang Ciamis, saat mengunjungi pasien kanker, foto Dedi

Gapura Ciamis,- Sedikitnya sekitar 154 warga Kabupaten Ciamis, Jawa Barat kini dinyatakan mengidap penyakit kanker ganas dan mematikan. Pada umunya pasien menderita penyakit kanker payudara atau serviks.

Dari ratusan penderita kanker di Ciamis tersebut diantaranya adalah Rifa bocah berusia 2 tahun dan Ayu (25 tahun). Keduanya merupakan warga Lingkung Belender RT 05/ RW 09 Desa Maleber, Ciamis.

Rifa yang masih balita tersebut mengalami penyakit kanker dikotomi (kanker di bagian perut) yang berakibat ginjal dan lubang anusnya tidak berfungsi, sehigga pihak medis harus memindahkan lubang anusnya untuk sementara waktu ke bagian perut saat therapy.

Eva Ibu kandung balita tersebut mengaku terkejut namun hanya bisa pasrah saat anaknya divonis mengidap penyakit kanker dikotomi oleh dokter tepatnya berkonsultasi selama ini.

“Kami sedih saat mendengar anak kesayangan saya ternyata sudah menderita penyakit parah diusianya yang masih balita”, Kata Eva dengan mata berkaca-kaca saat ditemui wartawan, Rabu (10/2/2016).

Sementara itu ditemui terpisah, Ayu (25) yang divonis mengalami kanker dibagian punggung tepat di belakang jantungnya membuat Ayu harus kehilangan dua tulang rusuknya karena tulangnya keropos akibat digerogoti kanker jenis serviks.

“Saya memang sudah pasrah dengan keadaan ini, namun masih berharap dapat bertahan hidup dengan melakukan berobat semampunya”, Ucap Ayu saat menjawab pertanyaan wartawan.

Meski sudah beberapa kali divonis dokter dimana secara medis, Ayu tidak akan dapat bertahan hidup lama, namun Ayu tetap berkeyakinan hanya tuhan yang maha segalanya yang maha mengetahui umur seserang didunia ini.

“Yang penting selalu berusaha dan tetap semangat menjalankan hidup ini, saya masih berharap ada keajaiban dimana Alloh selalu bersamanya”, Tuturnya.

Dalam kondisi menderiita kanker, saat ini Ayu sudah bisa memiliki keturunan dari pernikahanya, padahal sebelumnya sempat dilarang dokter untuk mempunyai anak karena sangat beresiko tinggi.

Saat ini petugas medis dari Yayasan Kanker Indonesia Cabang Ciamis terus melakukan pendataan dan sosialisasi terhadap warga terkait bahaya penyakit kanker tersebut.

Menurut Hj. Ai Elah Syam Arifin, Ketua Yayasan Kanker Indonesia, Cabang Ciamis saat ini pihaknya sedang konsen untuk penanganan para warga yang mengidap penyakit kanker dengan jalan pengobatan rutin melalui kemoteraphy.

Berdasarkan data yang dimiliki Yayasan Kanker Indonesia, di Ciamis tercatat ada 154 warga yang mengidap penyakit kanker ganas dan mematikan.

“Jumlahnya cukup lumayan dari 154 penderita, sekitar 15 pasien diantanya telah meninggal dunia tidak tertolong akibat lambat berobat”, ungkapnya.

Hj Ai Elah menambahkan atas banyaknya penderita kanker yang tidak sempat tertolong lantaran telat berobat dan penanganan, kini Yayasan Kanker Indonesia kabupaten Ciamis dengan gencar terus melakukan sosialisasi.

“kami tidak mau kecolongan lagi, dan terus melakukan sosialisasi bahayan bahaya penyakit kanker ke seluruh warga masyarakat agar dapat melakukan pencegahan dini, sehingga mampu menekan angka kematian akibat kanker ini”, Paparnya.***Dedi Kuswandi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *