SOSIAL POLITIK

Warga Terjangkit Malaria di Garut Selatan Terus Menurun Setiap Tahunnya

nyamuk penyebab Malaria hidup endemis diair payau, pertemuan air asin dengan air tawar, gambar istimewa
nyamuk penyebab Malaria hidup endemis diair payau, pertemuan air asin dengan air tawar, gambar istimewa

Gapura Garut ,- Dinas Kesehatan Kabupaten Garut mengklaim jumlah kasus warga yang terjangkit malaria di kawasan selatan Kabupaten Garut terus mengalami penurunan di setiap tahunnya.

Berdasarkan dataDinkes Kabupaten Garut, sepanjang tahun 2015 lalu malaria hanya menjangkiti sekitar 15 warga.

Menurut Rahmat Hidayat, Programer Pemberantasan Penyakit Berbasis Binatang, Bidang Pengendalian Penyakit Dinkes Garut, menyebut dari 15 kasus malaria yang terjadi, 13 di antaranya murni indigenous, yaitu disebabkan karena gigitan nyamuk di daerah tempat tinggal mereka.

“Hanya dua kasus malaria import, maksudnya orang tersebut terjangkit di tempat lain. Bisa jadi saat ia bepergian atau bekerja di luar Garut lalu digigit nyamuk, dan menderita malaria saat pulang kampung,” kata Rahmat, Selasa (19/1/2016).

Karakter nyamuk penyebar malaria adalah hidup di musim kemarau dan berkembang biak di air payau, percampuran air tawar dengan air asin. Ia menjelaskan, kawasan Garut Selatan merupakan daerah langganan malaria, karena di daerah ini terdapat banyak titik pertemuan antara air tawar yang berasal dari sungai dengan air laut.

“Hidupnya sama persis dengan nyamuk aedes aegypti, berkembang biak di genangan air. Bedanya, malaria hidup pada musim kemarau dan berkembang biak di air payau,” jelasnya.

Beberapa daerah yang dianggap endemis malaria adalah Pameungpeuk, Cibalong, Rancabuaya, Bungbulang, Mekarmukti, dan Tegalgede. Ia mengatakan seluruh tenaga medis puskesmas pada wilayah itu telah terlatih menangani warga yang terjangkit malaria.

“Mereka menjadi terlatih karena sering menangani kasus malaria di setiap tahunnya,” imbuhnya.

Menurutnya, menekan kasus malaria sama seperti menekan nyamuk penebar demam berdarah dengue (DBD), yaitu dengan membersihkan sarang nyamuk. Namun karena genangan air payau sangat banyak, upaya tersebut menjadi tidak efisien dalam mencegah warga terjangkit malaria.

“Upaya lainnya adalah memberikan kelambu bagi warga. Kelambu yang dipasang di tempat tidur, ternyata dapar diandalkan dalam mencegah warga terkena malaria,” ucapnya.***Bro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *