SOSIAL POLITIK

Waspadai Ancaman DBD di Garut Hingga Bulan April Mendatang

Waspada dengan Deman berdarah Dengue, foto ilustarsi
Waspada dengan Deman berdarah Dengue, foto ilustarsi

Gapura Garut ,- Delapan warga Garut yang terjangkit penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) kini kondisinya sudah membaik dan mereka telah kembali kerumah masing-masing setelah menjalani perawatan.

Sebelumnya Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut merilis delapan warga Garut telah terjangkit DBD dan menjalani perawatan intensif di puskesmas pada dua kecamatan, yakni Kecamatan Tarogong Kidul dan Banyuresmi.

“Semua warga yang terjangkit DBD sudah pulang. Mereka kini menjalani rawat jalan. Sementara yang suspect, sudah sembuh dengan jumlah sebanyak 20 orang lebih,” kata Programer Pemberantasan Penyakit Menular Berbasis Binatang, Bidang Pengendalian Penyakit Dinkes Garut, Rahmat Hidayat, Jumat (14/1/2016).

Menurut Rahmat, delapan warga itu sebelumnya dinyatakan positif terjangkit DBD. Empat warga sempat dirawat di Puskesmas Kersamenak Tarogong, sementara empat lainnya di Puskesmas Banyuresmi.

Pihak Dinkes Garut pun langsung melakukan tindakan berupa pengasapan atau fogging di satu titik pada kedua kecamatan itu. Upaya ini setidaknya dilakukan setelah pihak dinas melakukan pengecekan ke lokasi tempat warga yang terjangkit berdomisili.

“Hasil pengecekan pada dua lokasi itu, memang ditemukan jentik nyamuk yang positif menjadi vektor DBD,” ucapnya.

Dia menambahkan, pada wilayah Banyuresmi pengasapan dilakukan di lingkungan sekitar tempat tinggal pasien yang sempat terjangkit, yakni pada Rabu 13 Januari 2016. “Besok rencananya kami akan melakukan pengasapan di permukiman Cibunar Tarogong Kidul, wilayah kerja Puskesmas Kersamenak,” imbuhnya.

Menurut Rahmat, upaya pengasapan tidak akan efektif dalam menghapus penyebaran DBD, bila pola menjaga kebersihan dan pemberantasan sarang nyamuk tidak dilakukan. Sebab upaya itu hanya akan membunuh nyamuk dewasa saja.

“Sementara jentiknya masih hidup. Apalagi besar kemungkinan, nyamuk akan kebal. Karena saat pengasapan dilakukan, zat kimianya akan bercampur dengan air tempat jentik berada, lalu jentik itu bisa beradaptasi. Saat nyamuk ini dewasa, dia bisa kebal karena sudah beradaptasi tadi,” paparnya.

Rahmat mengungkapkan, berdasarkan pengalaman di setiap tahunnya, kemungkinan terjadinya kasus DBD sendiri setidaknya diprediksi akan berlangsung hingga April mendatang. Sebab pada rentang Januari-April itu, curah hujan sangat tinggi.***Bro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *