SOSIAL POLITIK

Berhenti Melaut Para Nelayan Garut Selatan Kerja Serabutan

foto istimewa
foto istimewa
Gapura Garut ,- Musim kemarau panjang yang masih terus berlangsung semakin membelit ratusan nelayan dipesisir selatan Kabupaten Garut. Mereka kehilangan mata pencaharian utamanya karena tidak efektif melaut lantaran musim pe ceklik ikan serta cuaca yang tidak bersahaba.
Sebagian besar nelayan dikawasan Garut selatan tersebut kini terpaksa kerja serabutan dengan penghasilan yang tidak menentu. Pekerjaan alternatif mereka untuk bertani saat ini tidak bisa dilakukan lantaran seluruh lahan pertanian juga kondisinya kering kerontang.
“Memang tidak ada pilihan lain pekerjaan kecuali apapun yang dapat dikerjakan meski penghasilannya tidak menentu juga seperti kuli panggul, ngojek atau melakukan beberapa pekerjaan berat lainnya”, Kata Juhaeli salah seorang nelayan di Kecamatan Cikelet, belum lama ini.
Menurutnya, sebagian besar rekan-reannya kini sudah menyandarkan perahunya dipinggir pantai sambil menunggu cuaca bersahabat dan musim peceklik ikan berakhir.
Sementara itu Camat Cikelet Ahmad Mawardi membenarkan kondisi sulit yang kini dialami warganya yang berprofesi sebagai nelayan tersebut.
“Memang serba sulit bagi mereka, untuk mendapatkan mata pencaharian alternatif mereka biasanya jika sedang tidak yang bertani, tapi saat ini bertani juga tidak mungkin  karena lahannya juga sudah mengering”, Ungkapnya.
Ahmad menambahkan warganya yang berprofesi nelayan saat ini hanya melakukan uaya-upaya serabutan saja, ada yang kuli, ngojek atau bahkan ada yang hanya membuat atau memperbaiki jala tangkapan ikan mereka.
“Tidak banyak yang dapat mereka kerjakan saat ini, kecuali kerja serabutan itupun kalau ada, kalau tidak ya cuma memperbaiki jala alat menangkap ikan miliknya”, Tuturnya.
Sejauh ini lanjut Ahmad pihaknya belum dapat membantu banyak bagi kesinambungan warganya tersebut keculai mengintensifkan berbagai program yang ada yang daat meringankan mereka, seperti efektifitas penyaluran dan pembagian beras miskin serta beberaa program jaminan sosial lainnya.***TG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *