SOSIAL POLITIK

Petugas Lengah, Ada PKL Mulai Kembali Jualan di Trotoar Pusat Kota Garut

2015-08-22 11.11.41 1

Gapura Garut,- Pedagang kaki lima (PKL) Garut yang telah direlokasi dan  dilarang keras berjualan disepanjang  Jl. Ahmad Yani ( kawasan pengkolan) dan di Jl. Siliwangi serta beberapa ruas jalan kawasan pusat kota, kini sebagian sudah mulai curi-curi kesempatan untuk kembali berjualan ditrotoar pusat kota.

Berdasarkan pantauan dilapagan sebagian roda pedagang kaki lima yang menjajakan makanan dan buah-buah yang menggunakan mobil bak mulai terlihat bermunculan dibeberapa trotoar ruas jalan pusat kota, seperti dijalan Ciledug persimpangan kejalan Cikuray, serta disebagian jalan siliwangi dan ahmad yani.

Ade (49) salah seorang penjual sosis bakar yang kini berjualan di depan klinik samping SD Pakuwon di Jl. Siliwangi, mengaku kembali berjulan dizona terlarang tersebut lantaran belum memiliki lapak ditempat relokasi.

Menurut Ade para PKL dapat berjualan di depan toko atas izin satpol pp dengan syarat tidak boleh berjualan di trotoar jalan melainkan dapat berjualan hanya di depan toko saja.

“kalau berjualan di trotoar memang masih dilarang oleh satpol pp tapi kami para PKL dapat berjualan asalkan tidak di trotoar jalan melainkan hanya dapat berjualan didepan toko saja, itu pun harus ada izin dari pemilik bangunan tokonya sendiri” Ungkap Ade saat dijumpai, Sabtu (22/8/2015).

Ade menambahkan dirinya terpaksa berjualan di depan klinik disamping SD Pakuwon karena ia masih belum punya tempat berjualan yang tetap.

“Kalau berjualan disini terpaksa karena kan masih belum punya tempat yang tetap untuk berjualan, kalau dulu saya berjualan itu didepan SD Pakuwon tapi karena dilarang Satpol PP ya terpaksa berjualan didepan sini, kebetulan klinik nya sendiri sudah tidak beropresi lagi jadi saya bisa berjualan untuk sementara”. Ungkapnya.

Ade juga mengaku memang untuk para pedagang kuliner sudah ditempatkan di halaman depan Islamic Center dijalan Pramuka depan IBC, namun ia mengaku masih belum mau berjualan disana karena tempatnya masih sepi dari pembeli.

“ya memang untuk para pedagan kuliner sudah ditempatkan di Islamic Center untuk berjualan, tapi ya gimana tempatnya sendiri masih sepi dari pengunjung, saya memilih berjualan disini saja”, Imbuhnya.

Sejauh ini lanjut Ade berjualan ditepat relokasi malah  dikerubuti lalat tidak ada pembelinya, karena lokasinya masih kurang pas.

“kalau harapan saya untuk pemerintah agar dapat menyediakan tempat yang layak dan banyak pengunjung jika memang kami dilarang untuk berjualan ditrotoar, sehingga kami para PKL tidak kebingungan lagi dikala harga kebutuhan melambung tinggi” Pungkasnya.***smkteam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *