SOSIAL POLITIK

Jumlah Penderita Lumpuh Layu di Garut Terus Meningkat

FOTO DINAS SOSIAL 2

Gapura Garut ,- Ratusan anak usia balita hingga usia 18 tahun di Kabupaten Garut, Jawa Barat menderita penyakit lumpuh. Berdasarkan data tahun 2015 hasil survai dari dinas Tenaga Kerja Sosial dan Transmigrasi (Disnakersostrans) kabupaten Garut, baru sekitar 50 persen yang sudah mendapatkan bantuan dari pihak pemerintah, baik Kabupaten maupun Propinsi.

Menurut Siti Mariam Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Disnakersostran kabupaten Garut, data hingga tahun 2015, penderita lumpuh mencapai 400 orang bahkan diperirakan lebih.

“dari data yang ada pada kami, baru lima puluh persen yang bisa ditangani karena sebagian dari penderita dan pemerintahan setempat tidak melaporkan ke dinas kami”, Kata Siti Maryam saat ditemui baru-baru ini.

Menurutnya, rata rata para penderita tersebut tidak bisa melakukan aktifitas sendiri dan harus dibantu oleh orang lain.

“Mereka keberadaannya sangat tergantung kepada orang lain disekitarnya, baik Ibu Kandung, saudara ataupun warga sekitarnya.Penyebab kelumpuhan rata-rata yang dialami mereka berasa dari gizi buruk, sakit demam tinggi dan beberapa penyebab lainnya”, Ungkapnya.

Seperti yang dialami dua orang kakak beradik bernama Ilham (16)dan Iqbal (18) warga Kecamatan Kadungora Garut, keduanya hanya bisa pasrah tergolek lemah di tempat tidur karena kondisinya yang lumpuh sejak lahir. Aktifitas sehari hari keduanya harus dibantu oleh orang lain seperti untuk makan minum dan kebutuhan lainnya.

“Semenjak kedua orang tua kami meninggal, kini Ilham dan Iqbal tinggal sama saya”, Kata Sofiah Kakak Kandung keduanya yang kini merawat sehari-hari saat ditemui dirumahnya, Minggu (16/8/2015).

Menurut Sofiah, kedua adiknya ini berdasarkan keterangan dari almarhum orang tuanya, menderita lumpuh lantaran Ilham adiknya ini tidak pernah mendapatkan imunisasi saat bayi, sementara Iqbal karena sempat mendeita sakit demam tigggi namun tidak sempat dibawa kedokter.

“Sampai sekarang juga tidak pernah dibawa ke dokter karena kami tidak mampu, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari juga sangat kekurangan, kami pasrah aja”, Ucapnya.***Niken

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *