SOSIAL POLITIK

Pemkab Garut Kesulitan Mendata Warganya yang Bekerja Keluar Daerah

Gapura Garut ,- Bagi sejumlah kota besar musim setelah lebaran adalah musim dimana kerap diserbu kaum urban dari berbagai kota lainnya.  Seperti Kota Jakarta dan Bandung adalah dua dari sekian banyak Kota yang menjadi magnet atau tujuan favorit para pendatang baru ini.

Kedatangan mereka dari daerah ke kota besar tidak lain adalah untuk mencari penghidupan yang lebih layak. Selama ini Kabupaten Garut merupakan salah satu daerah yang menjadi tempat asal para pendatang tersebut.

“Namun berapa jumlah warga Garut yang berangkat ke kota-kota besar untuk bekerja, kami tidak tahu. Selama ini sulit untuk mendata mereka,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Transmigrasi (Disnakersostrans) Kabupaten Garut Elka Nurhakimah, Senin (27/7/2015).

Kesulitan tersebut, ungkap Elka, bukan hanya untuk warga yang bekerja dengan tujuan domestik, tapi juga ke negara-negara lain di luar negeri. Padahal sebelum berangkat ke luar negeri, mereka biasanya selalu meminta rekomendasi dari Disnakersostrans Garut untuk keperluan pembuatan paspor.

“Dalam hal ini, yang menjadi sulit dalam hal pendataan adalah tidak adanya laporan apakah mereka jadi berangkat ke luar negeri untuk bekerja atau tidak. Mereka hanya datang untuk melapor pada saat memohon rekomendasi saja. Sementara apakah jadi atau tidaknya berangkat, tak ada laporan ke dinas,” paparnya.

Terlepas dari itu, jumlah warga yang memohon rekomendasi paspor di Garut ini cukup tinggi. Setiap bulan, warga yang memohon rekomendasi rata-rata sebanyak 20 orang.

“Sebagian besar mereka adalah para tenaga kerja yang bekerja di sektor rumah tangga. Negara tujuan didominasi kawasan Timur Tengah. Sisanya negara-negara di Asia seperti Jepang dan Korea,” sebutnya.***Bro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *