SOSIAL POLITIK

Duuh…Banyak Anggota DPRD Kota Banjar Jarang Masuk Kantor

Kantor Dewan

Gapura Kota Banjar ,- Sejumlah nama anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Banjar, Jawa Barat mendapatkan sorotan banyak pihak terkait prilakunya yang belakangan dituding sudah mulai malas untuk masuk kantor.

Berdasarkan pantauan dilapangan, selama sepekan terakhir, dari jumlah 25 anggota Dewan , tercatat hanya beberapa orang saja yang tampak rajin masuk kantor. Mereka yang terlihat masih rajin dantaranya, Sudrajat Argadireja, Hunes Hernawan, Mujamil, Anwar Karim, Budi Sutrisno, Sudarsono, Sutarno, Bambang Prayogi, Jojo Juarno, Nana Suryana, Oman Ismail Marzuki dan Dadang Kalyubi. Sementara untuk anggota lainnya jarang terlihat masuk dan entah ngantor dimana.

Joko Nurhidayat selaku aktivis HMI Komisariat Banjar mengatakan bahwa dengan kondisi carut marutnya kota Banjar belakangan ini dengan terungkapnya beberapa kasus yang sangat mengecewakan masyarakat, menjadi perhatian khusus warga Banjar.

“Bagi seluruh element baik itu kalangan mahasiswa serta para stakeholder lainnya gerak gerik anggota Dewan Kota Banjar sedang mendapatkan sorotan tajam terlebih dengan terungkapnya sejumlah kasus korupsi yang sangat mengecewakan”. Kata Joko saat dimintai tanggapannya, Selasa (16/6/2015).

Menurutnya, seharunya sudah menjadi keharusan bagi seluruh anggota dewan supaya lebih intens dan memperhatikan kembali tugas dan fungsinya sebagai wakil rakyat diparlemen.

“Seharusnya sebagai penyambung lidah rakyat dan wadah aspirasi rakyat, jangan sampai lupa akan peran dan fungsinya, mereka tidak boleh terlena hanya karena kepentingan sesaat dengan berbagai pasilitas  yang selama ini didapatkannya”. Ungkapnya.

Joko berharap para anggota Dewan Kota Banjar jangan  sampai bolos ngantor dan harus malu jika sampai kantor dibiarkan kosong karena sudah menjadi ikrar dan komitmennya ketika sejak wala sanggup mencalonkan diri menjadi perwalikan rakyat.

“Apapun resikonya seharusnya sudah siap dengan konsekwensi dan peraturan yang ada dalam tataran pemerintahan. Karena satu hari meningglkan kantor tanpa alasan berarti melupakan ikrar dan melanggar aturan yang dibuatnya sendiri”. Tegasnya.

Mewakili Forum Pelajar Mahasiswa Kota Banjar dan HMI Kota Banjar, lanjut Joko,  pihaknya mewakili seluruh elemen masyarakat berharap betul  agar para anggota dewan lebih memperhatikan dan serius meski itu termasuk hal-hal kecil akan tetapi dampaknya akan sangat besar.

“Intinya jangan hanya memikirkan pribadi diatas kepentingan masyarakat, harus lebih ikhlas memperjuangkan suara dan aspirasi rakyat, ketika ketidakmampuan dalam mengatur  waktu dan kepentingan, lebih baik mundur saja dari kursi parlemen,”Ucap Joko.

Hal yang sama juga disampaikan salah satu tokoh masyarakat, Tri Pamudji. Ia mengatakan dirinya sangat prihatin dengan keadaan para anggota DPRD yang masuk kator saja jarang dan malas. Menurutnya, indikator dari kerja sebagai anggota dewan itu salahsatunya adalah absensi atau kehadiran dikantor.

“Jika dari tingkat kehadirannya saja sudah begitu, apalagi jika dilihat dari sisi kualitas kerjanya,”Tegasnya.

Tri Pamuji berharap, bahwa badan kehormatan harus mengingatkan kepada para anggota dewan yang sering bolos kantor.

Sementara itu Wakil ketua DPRD Kota Banjar Nana Suryana mengatakan bahwa anggota DPRD Kota Banjar yang jarang masuk kantor dianggap tidak melanggar tata tertib.

“Tidak ada kebijakan yang mewajibkan anggota dewan harus masuk setiap hari, karena bisa jadi bahwa mereka yang tidak masuk kantor kemungkinan sedang menemui konstituennya di luar,”Tegasnya saat dihubungi via ponselnya, Senin (15/6/2015).

Namun Nana pun menambahkan, jika anggota dewan tersebut saat tidak masuk kantor tidak ada ditengah-tengah masyarakat atau malah “ngalayab”, tentunya hal ini adalah tidak baik.

“Kita hanya bisa menghimbau secara moral kepada anggota DPRD supaya lebih aktif masuk kantor jika memang tidak ada urusan di luar,”imbuhnya.***Hermanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *