SOSIAL POLITIK

Kaum Muslim Harus Kembali Kepada Islam Yang Sebenarnya

_DSC0265

Gapura Kota Banjar,- Dalam rangka pelantikan PCNU Kota Banjar masa khidmat 2014-2019, ribuan warga Nadathul Ulama Kota Banjar dan sekitarnya, sekitar pukul 15.30 WIB mengikuti  pengajian akbar bersama Ketua Umum Nadathul Ulama (NU) Indonesia Prof Dr KH Said Aqil Sirad MA di gedung Graha Banjar Idaman Sabtu, (25/4/2015).

Dalam kegiatan pengajian akbar tersebut, Said Aqil menyampaikan kepada seluruh kaum mulimin maupun muslimat Indonesia umumnya dan khususnya warga NU, untuk ikut berperan dalam meneguhkan islam di Nusantara.

“Kita hidup didunia ini untuk mencari kebenaran, dan kebenaran itu ada jika kita ikuti ulama,” ungkapnya.

Said menambahkan, agama islam merupakan agama yang cinta akan kedamaian, ramah, dan mencintai rasa persaudaraan. Sehingga Islam bukan agama yang anarkis melainkan agama sebagai pelopor pendidikan, kebudayaan, kesejahteraan, kerukunan dalam bermasyarakat.

“Islam tidak mengajarkan kekerasan, tetapi justru islam mencintai persaudaraan, sehingga kita jangan sampai terpengaruh oleh paham-paham yang mengdoktrin umat islam untuk berbuat kekerasan,”imbuhnya.

Ia menyampaikan hal tersebut karena akhir-akhir ini  marak terjadi peperangan, pembunuhan yang mengatasnamakan islam, seperti yang  terjadi di timur tengah. Masih kata Said, dimana peran ulama disana yang notabene menciptakan berbagai karya namun tidak bsia mereda konfik yang saat ini sedang terjadi.

Berbeda dengan ulama yang ada di Indonesia, peran ulama di Indonesia mampu meredakan konflik yang terjadi disuatu daerah atau wilayah yang ada di Indonesia. Sesuai dengan tema pengajian akbar kali ini yaitu meneguhkan islam nusantara
untuk peradaban Indonesia.

“Islam Nusantara menyatukan, mengintegrasikan antara pemikiran ulama, hasil kreatif, budaya, sosial. Sehingga  islam nusantara itu nantinya sebagai peradaban dunia,”ungkapnya.

Said menegaskan konflik yang terjadi di timur tengah saat ini yang tengah disorot adalah ISIS. Dimana ISIS mengatasnamakan islam namun islam sesungguhnya tidak seperti itu. Mereka (isis) bukanlah islam, dan islam tidak mengajarkan kekerasan.

” kebenaran saat ini adalah seorang ulama, ulama yang sesungguhnya yang memberikan petunjuk kebenaran,” ungkapnya.***Hermanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *