SOSIAL POLITIK

Pemkab Ciamis Antisipasi Penyebaran Paham ISIS

Jeje Wiradinata Wakil Bupati Kabupaten Ciamis, foto Dedi Kuswandi
Jeje Wiradinata Wakil Bupati Kabupaten Ciamis, foto Dedi Kuswandi

Gapura Ciamis ,- Lima dari enambelas WNI yang dideportasi oleh Pemerintah Turki, setelah Muhammad Irsan (15) yang merupakan warga dusun Cisaar, desa Kertahayu, kecamatan Pamarican, kabupaten Ciamis, ternyata satu keluarga lainnya yang diketahui bernama Daeng Stanzah (31), Ifah (30), Ishaq (6) dan Asiyah Mujahidah (5) juga merupakan warga dusun Sindang, desa Rancah, kecamatan Rancah, Ciamis, Jawa Barat.

Daeng Stanzah dan Ifah merupakan pasangan suami istri yang dikaruniai dua anak yaitu bernama Ishaq dan Asiyah Mujahidah.

Warga masyarakat yang satu kampung halaman dengan mereka, setempat kaget ketika mendengar kabar melalui berbagai pemberitaan jika. 16 WNI yang ditangkap dan akan dideportasi oleh otoritas Turki ternyata sebagiannya adalah keluarga Daeng Stanzah.

Menurut informasi dari sejumlah warga setempat sosok dari masing-masing keluarga Daeng Stanzah adalah pendiam dan jarang bersosialisasi dengan warga sekitar.

Sementara itu terkait isu keterlibatan mereka terhadap paham ISIS membuat kalangan masyarakat khawatir dapat memicu terjadinya hal hal yang tidak diinginkan hingga menjad bencana sosial.

“Terkait dengan WNI yang akan dideportasi kita belum menerima penjelasan langsung dari Kemenlu kita akan koordinasikan sepatnya”. Kata Wakil Bupati Ciamis, Jeje Wiradinata, Senin (30/3/2015).

Jeje juga menambahkan pihaknya akan segera mengambil langkah-langkah kongkrit dengan para Ulama dan tokoh masyarakat terkait isu paham ISIS di Kabupaten Ciamis.

“Dengan para alim ulama akan segera melakukan langkah-langkah terkait pemahaman tentang ISIS tersebut agar tidak terjadi pemahaman-pemahaman yang keliru, kita perlu menjelaskan kepada masyarakat secara utuh dan menyeluruh”. Tegasnya.

Sementara itu menjawab kekhawatiran warga terkait kepulangan WNI atas nama keluarga Daeng Stanzah, Kabid Polmas Polda jabar AKBP Toto Dewanto mengatakan pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan melibatkan berbagai komponen masyarakat dan pemerintahan. “Kami akan fektifkan kinerja Bhabinkantibmas di lingkungan kepolisian, sebagai ujung tombak untuk melakukan sosialisasi terkait berbagai hal tersebut”. Tegasnya.***Dedi Kuswandi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *