SOSIAL POLITIK

TPA Banjar Kembali Longsor, Warga Tahan Empat Truk Sampah

Truk milik Pemkot Banjar yang ditahan warga gara-gara TPA longsor Kembali, Selasa (23/12/2014) foto hermanto
Truk milik Pemkot Banjar yang ditahan warga gara-gara TPA longsor Kembali, Selasa (23/12/2014) foto hermanto

Gapura Kota Banjar , – Gunungan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Cibeureum yang longsor menutupi badan jalan dan areal pesawahan, puluhan warga di Dusun Babakan RT 10, RW 02 Desa Cibeureum Kecamatan Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat menahan empat Truck milik pemerintah Kota Banjar yang akan membuang sampah ke tempat pembuangan TPA , Selasa (23/12/2014).

Warga melakukan tindakan penahanan terhadap truk truk pengangkut sampah tersebut sebagai bentuk protes dan tuntutan agar Pemkot Banjar  segera memberikan ganti rugi dan mengevakuasi material berupa ribuan kubik sampah yang menutupi jalan serta areal pesawahan milik warga.

Warga juga kecewa kepada Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Lingkungan Hidup (DCKTLH) Kota Banjar, yang hingga kini belum melakukan tindakan apapun untuk mengevakuasi material sampah yang longsor, padahal sudah masuk hari ketiga pasca longsornya gunungan sampah tersebut.

Ervin (33) salah satu Sopir Truk mengatakan, dirinya tidak mengetahui bahwa akan diberhentikan oleh warga, karena selama ini, ia lancar-lancar saja jika hendak membuang sampah dari kota ke TPAS.

“Terus terang saya kaget, karena tidak biasanya saya diberhentikan warga disini,”ujarnya.

Iwa Somantri (62) warga setempat mengatakan, dirinya beserta warga lainnya sudah bosan dengan janji-janji pemerintah yang belum membereskan tempat tersebut, sehingga Truk-truk tersebut terpaksa ditahan warga.

“Bukan kami menghambat, tapi kami minta kepada pemerintah untuk segera mengevakuasi sampah yang longsor yang menutupi jalan dan areal sawah,”Tegas Iwa.

Longsor yang sudah terjadi beberapa kali dan menutupi akses jalan ini, membuat warga di dua desa yaitu desa Jajawar dan Cibeureum jadi terhambat. Selain menutup badan jalan, longsoran tanah bercampur sampah ini pun menutupi areal pesawahan.

“Kami ingin saluran air kembali mengairi sawah, sehingga petani bisa menggarap sawah kembali, dan kami pun tidak ingin gagal panen lagi,”imbuh Iwa

Peristiwa penahan truk sampah oleh warga tersebut bermula sekitar pukul 07.30 WIB, ketika beberapa orang petani tiba-tiba menghentikan truk sampah milik Pemkot Banjar untuk kembali balik arah sebelum pihak Dinas terkait melakukan pembersihan material sampah yang menutup saluran irigasi dan jalan yang selama ini tertutup.

Truk yang ditahan warga baru boleh jalan kembali setelah dilakukan pertemuan antara perwakilan petani dengan Dinas Cipta Karta Kebersihan tata Ruang dan Lingkungan Hidup. Pertemuan yang dilakukan di salah satu rumah warga, juga disaksikan Kapolsek Banjar AKP Muslim, Kepala Satpol PP Yayan Herdiaman, dan beberapa pihak terkait lainnya.

“Sebelumnya, sudah dijanjjikan material sampah yang menimbun saluran irigasi segera disingkirkan. Akan tetapi hingga Selasa (23/12/2014) tidak ada kepastian pengerukan, akhirnya kami melakukan aksi blokir,” ungkap Iwa yang juga petani pemilik sawah tertimbun sampah.

Iwa bersama sejumlah petani lainnya  paling terkena dampak longsor TPA Cibeureum, karena arela pesawan mereka tertutup longsoran sampah tersebut.

“Akibat tidak bisa mengolah sawah sebelumnya, petani kehilangan pendapatan cukup banyak. Berdasarkan perhitungan Iwa, dari 100 bata sawah menghasilkan 600 kilogram gabah kering giling. Di tempat tersebut terdapat 3.000 bata sawah, jelas kami merugi”tegas Iwa.***Hermanto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *